Di
tengah - tengah kuatnya arus persaingan global yang cukup deras,
seorang pengusaha export-import asal desa Brani Kulon, Kecamatan Maron,
Probolinggo, Habib Alex Al-hamid masih saja berupaya eksis meskipun
harga pupuk jadi melambung alias mahal dan sulit sekali ditemukan di
pasaran.
Dan pria berusia 52 tahun ini masih bertahan demi kelangsungan
dunia bisnis yang digelutinya yakni berupa eksport - import beraneka
jenis buah-buahan ke dan dari berbagai manca negara. Bahkan, ia tidak
jarang menghambur-hamburkan uangnya kepada orang-orang yang membutuhkan.
Saat ditemui di sebuah tempat wisata di Pantai Pasir Putih,
Situbondo, pria yang akrab dipanggil Habib Alex tersebut menceritakan
seputar sepak terjangnya di dalam dunia bisnis.
"Saya
mengawali usaha saya berawal dengan modal uang sedikit yakni Rp 400
ribu. Dan uang tersebut hasil dari penjualan mobil saya, yakni Holden
tahun 1964 beberapa tahun lalu. Dan separuh dari uang tersebut saya
belikan kopi Rp 200 ribu, sedangkan Rp 200 ribu sisanya saya gunakan
untuk biaya kuliah di IAIN di Malang. Selepas kuliah, dan akhirnya
bisnis kopi saya berkembang hingga pada saat ini. Untuk soal tidak
adanya pupuk yang sulit ditemukan di pasaran, saya tidak pernah kuatir
akan hal itu, sebab semuanya pasti ada jalan keluarnya, dan sampai saat
ini bahkan saya masih melayani permintaan eksport dari rekan bisnis saya
di luar negeri," ujar Habib Alex Al Hamid, kemarin. (anies/har)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !