Dalam tujuh tahun
terakhir, jumlah pengidap virus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo semakin
melonjak. Menurut catatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, penyebab
melonjaknya jumlah penderita yang sering merenggut nyawa tersebut, yakni banyaknya
wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) pendatang dari luar Situbondo seperti
Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Probolinggo bahkan Surabaya.
Berdasarkan informasi yang berhasil
dihimpun menyebutkan bahwa, terhitung sejak pertengahan tahun
2006 hingga rentang tahun 2013 ini, secara kumulatif jumlah pengidap virus
HIV/AIDS di Situbondo sebanyak 256 orang. Mereka (pengidap virus AIDS-red)
adalah terdiri dari ibu rumah tangga, PNS dan juga aparatur negara.
Melihat
kondisi yang memprihatinkan tersebut, pihak Dinkes Situbondo bersama Komisi
Penanggulangan Aids (KPA) Propinsi Jawa Timur bersama LSM Symphoni Akar Rumput
(SAR) menggelar pertemuan di ruang kerja Bupati di Lantai II Pemkab. Acara itu
dihadiri oleh sejumlah LSM, pekerja sosial dan praktisi yayasan, dan juga Ketua
MUI Situbondo, KH. Syaiful Muhyi.
"Secara
kumulatif jumlah pengidap virus itu di Situbondo dari tahun 2006 hingga 2013
mencapai 256 orang," ujar Heriyawan, Kasie Pemberantasan Penyakit Menular
Dinkes Situbondo, Selasa (22/10).
Menurut Ketua KPA Propinsi Jatim,
Prof. dr. Otong Bambang Wahyudi mengatakan,"Selama ini kita memang tak
bisa membendung jumlah waria di situbondo, namun kita harus mampu membendung
perilaku mereka yang negatif agar mereka tak tertular virus mematikan
itu," ujarnya, Selasa (22/10).
Prof. dr Otong menambahkan bahwa, kita tidak bisa membohongi realita sosial
yang ada dalam hal ini jumlah pengidap virus HIV?AIDS. Namun, tambah Otong,
kita mesti bisa menagntisipasi dan mencegah kedatangan virus itu. (ans/har)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !