Untuk meminimalisir dan menekan keberadaan wanita pekerja seks
komersial (PSK) di Kabupaten Situbondo, dini hari tadi tepat pukul 05.00
WIB, Jumat (27/9) melakukan operasi penggerebekan terhadap para wanita
PSK yang masih melacurkan diri secara sembunyi-sembunyi di
eks-lokalisasi Gunung Sampan (GS).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa, penggerebekan eks lokalisasi GS dan
warung-warung remang di wilayah Situbondo barat sudah berkali-kali
dilakukan,
"Memang sudah berkali-kali kami melakukan operasi penggerebekan,
tapi mereka-mereka (para wanita PSK-red) setelah ditangkapi dan diberi
tindak pidana ringan selalu kembali lagi ke habitat mereka," ujar salah
satu anggota Sat-Pol PP Situbondo, Jumat (27/9).
Dan para wanita PSK yang digaruk tersebut yakni Wahyuni (30)
warga RT 10, RW 11,Desa/Kecamatan Botolinggo, Bondowoso, Mariyana (26)
warga desa Polo Agung, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso, Fitriya
(30), warga Dusun/Desa Polay RT 04, RW 2, Kecamatan Lakam, Kabupaten
Kutai Utara Kalimantan, Sri Wahyuni (31) Dusun Kebun Agung, RT 01, RW 2
Desa Sambi rejo, Kecamatan Bango Rejo, Banyuwangi, Nuriyani (31) warga
Dusun Krajan, Desa Kalipuro,RT 03 RW 1, Kecamatan Ketapang, Banyuwangi,
Siti Aisyah (31), warga Dusun Krajan, RT 11, RW 08, Desa Gedung rejo,
Kecamatan Kota Anyar, Probolinggo, Yuli Astutik (29) warga Desa Maron,
RT 06, RW 02, Kecamatan Maron, probolinggo, Siti Khotidjah (28) warga
Dusun Bettek RT 12, RW I, Kecamatan Krucil, Probolinggo, Yuli (33),
warga Desa Karang Anyar Rt 03, RW 05, Kecamatan Tegal Ampel, Bondowoso,
dan Farida (29) warga DesaJambe arum, Rt 1, Rw 11 Kecamatan Jambe Arum,
Jember.
Menurut Kepala Satuan Polisi pamong Praja Situbondo, Drs.
Agung mengatakan,"Operasi kali ini bertujuan agar Situbondo bersih dari
praktik pelacuran sehingga ngepas dengan predikat Situbondo yang Kota
Santri," ujarnya, Jumat (27/9).). (ans/har)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !