Tidak kurang dari 700 warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur,
Senin tidak memperoleh jatah bantuan langsung sementara masyarakat
(BLSM) dan berujung pada sebuah sikap boikot tidak akan mencoblos pada
pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2014 mendatang.
Warga masyarakat yang tak mendapatkan jatah BLSM tersebut
yakni di Kelurahan patokan, Dawuhan, Ardirejo dan yang paling parah
dalam bereaksi yakni warga masyarakat Desa Campoan, Kecamatan
Mlandingan. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa, jumlah warga masyarakat yang tidak memperoleh BLSM di Desa Campoan, Mlamdingan tersebut yakni berjumlah 147 orang, yang pada akhirnya mengamuk di Balai Desa Campoan, Senin (8/7).
Menurut salah satu warga Desa Campoan kepada Berita Metro mengatakan, jumlah data penerima BLSM desa Campoan berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Situbondo adalah berjumlah 140 orang, namun orang yang datang ke arena pembagian BLSM melebihi data tersebut. Wargapun mengamuk dengan cara menggebrak meja serta melempari kursi-kursi plastik.
"Se sogih mak olleh BLSM, kule oreng mesken matak olleh pak? Mon mara neka kule tak nyoblosa pemilu pakk..!!!" (Yang kaya kok dapat BLSM Pak? Kalau saya orang miskin kok tidak dapat pak?) teriak Dahri (45) warga Campoan yang kesal dalam logat bahasa Madura kental, Senin (8/7)
. (ans/har)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !