Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di
berbagai daerah di negeri ini tengah kacau balau, begitu juga di
Kelurahan Ardirejo, Situbondo, Jawa Timur. Ada yang mendapatkan, ada
juga yang tidak dapat bagian.
Adalah Sihany Bakri (62), janda penjual gorengan keliling yang
berdomisili di Rt 02, RW 1, Kelurahan Ardirejo. Janda paruh baya
beranak tiga yang baru saja ditinggal mati suaminya akibat penyakit
stroke bertahun-tahun, ini selain tidak mendapatkan bagian BLSM, dana
jamkesmaspun juga tak pernah dia dapatkan. Disinyalir, oleh oknum
petugas Kantor Kelurahan Ardirejo selalu dijanji-janjikan. Ketika dihubungi di sela-sela dia menitipkan produk kue gorengannya ke salah satu warung, janda yang juga memiliki ketrampilan menjahit ini mengatakan,
"Saya benar-benar keluarga miskin. Anak saya tiga, yang bungsu bekerja sebagai penarik becak, saya tinggal berdua dengan anak bungsu saya. Dan kemarin saya pernah dijanjikan akan memperoleh dana BLSM, ternyata setelah saya datang ke Kantor Kelurahan Ardirejo katanya masih belum terdaftar, padahal persyaratan saya sudah lengkap yakni KTP dan Kartu Keluarga. Jatah beras raskin saya juga selalu dikurangi yang semestinya dapat 15 kilo sekarang dapat 4 kilogram. Rumah saya gedeg sudah bertahun-tahun ngontrak, air mandi dan minum saya juga harus membeli dan ngambilnya di sumur, suami saya dulu sopir dan baru meninggalkan saya dan anak-anak tahun kemarin, tapi saya masih punya semangat hidup menjual gorengan setiap hari ke warung-warung, seandainya saya tak memperoleh BLSM ini saya akan lapor ke Bupati sendirian," ujar Sihani Bakri sembari nyaris menangis, Kamis, (4/7). (har/ans)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !