Situbondo,Ed'n
 
 
Beberapa Rumah tidak layak huni di Desa Tribungan Kecamatan Mangaraan, Situbondo, Jawa Timur (Jatim),  kian hari kian banyak saja,
13267777361521165513
pasutri pengrajin topeng
warga miskin yang tinggal di rumah kumuh di desa itu masih kerap dijumpai. Seperti halnya rumah kumuh yang dihuni pasangan suami istri (pasutri), Rama Arsomo( 85) dan istrinya Subani(47) yang membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Di Lingkungan Desa tribungan, terlihat beberapa rumah kumuh memprihatinkan.. Di saat curah hujan meluap, warga setempat mengaku sering kebanjiran karena rumah mereka yang kurang layak huni.
Sudah kurang lebih 60 Tahun Rama Arsomo dan istrinya Subani tingggal di desa Tribungan RT02/03 tidak pernah tercover di program pemerintah. Rama Arsomo,yang selama ini bekerja sebagai pengrajin Topeng .Orang tua renta ini hanya hidup berdua karena sudah sekian lama semenjak semata wayangnya sudah tidak tinggal bersamanya lagi, rumah yang ditempatinyapun sangat tidak layak huni dengan atap yang banyak boconya ketika hujan dan dasar lantai yang belum di plester .
Dengan sabar mereka menggeluti kehidupan yang serba kekurangan , hanya dengan menjual topeng yang tak seberapa penghasilannya membuat ia terus bertahan hidup. Rumah yang ia tempati sangat parah keadaannya, kontruksi rumah yang sudah rapuh membuat rumah ini di khwatirkan akan roboh. Dengan penghasilan dari karyannya menjual topeng sangat minim, sehingga untuk meperbaiki rumahnya tidak mampu, usia mereka berdua yang senja ini sudah tidak mampu untuk bekerja selain dari membuat topeng .dengan peralatan yang sangat tradisional, mereka mebuat topeng, dalam satu hari yang tidak tentu penghasilannya menjual topeng, membuat pasangan suami istri (pasutri) renta ini selalu pasrah pada keadaan. Ia mengaku kalau selama ini menginginkan dasar lantai Rumahnya di plester. Tapi apalah daya, harapan tinggal harapan
”Kami hidup sudah kurang lebih 70 tahun semenjak mulai dari kepemimpinan kepala desa yang pertama sampai kini belum pernah mendapatkan bantuan plesterisasi “ Keluhnya.
Menanggapi Hal ini Kepala Desa Tribungan Sudaposo bahwa selama ia menjadi kepala desa belum pernah ada bantuan pemerintah untuk plesteresasi , namun sebagai tulang punggung Desa Tribungan akan mengupayakan masyarakat/ desanya untuk maju “Saya dan aparatur desa akan selalu menjadi lumbung aspirasi masyarakat sehingganya saya merasa tertuntut untuk menjadikan warga yang rumahnya tidak layak pakai akan saya usulkan ke Bupati dan juga DPRD” tegasnya.
Dengan demikian pihaknya dalam jangka waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah untuk warga  yang kondisi ekonominya sangat memprihatinkan. Utamanya warga yang sudah tidak kuat secara fisik untuk mencari nafkah, serta memprioritaskan mereka dalam pemberian bantuan agar bisa hidup lebih layak. (ans/red)