Kabar duka datang dari dunia transportasi laut. Kapal LCT Ravelia 2 karam di Selat Bali, Jumat (4/3) sekitar pukul 12.50 WIB.
Ravelia 2 mengalami kebocoran, dan
kemudian posisi kapal miring dan sekitar pukul 13.10 sudah tenggelam.
Kapal ini berlayar dari Gilimanuk menuju Ketapang dengan mengangkut 2
unit truk besar, 1 unit pick up, 4 unit tronton, 18 unit truk sedang dan
4 kendaraan kecil. Total 25 unit.
Upaya penyelamatan dan evakuasi sedang
dilakukan oleh sejumlah kapal motor, nelayan, 2 Patkamla dan 1 perahu
karet KAL TNI AL, kapal patroli Polair, dan kapal-kapal nelayan.
Dari informasi yang didapatkan JPNN dari
sumber di Banyuwangi, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.
Jumlah penumpang yang berada di kapal tersebut masih belum terdata
jelas. Namun dari sumber JPNN, beberapa orang sudah berasil
diselamatkan.Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia II
tenggelam Jumat (4/3) pukul 14.09 Wita, dalam pelayarannya dari
Gilimanuk, Bali menuju Ketapang, Banyuwangi.
Sesuai jadwal, kapal feri milik PT Darma Bahari Utama itu berangkat pukul 13.16 Wita dari Gilimanuk.
Sekitar pukul 13.52 Wita, kapal tiba di
Ketapang. Saat tiba, kapal sudah terlihat dalam posisi miring. Berselang
17 menit, kapal tiba-tiba tenggelam beserta penumpang dan muatan
lainnya.
Ada dua dugaan sementara terkait penyebab tenggelamnya kapal berpenumpang sekitar 80 orang itu.
Dugaan pertama, kapal diperkirakan
kelebihan muatan. Pasalnya, selain mengangkut penumpang, kapal juga
membawa empat unit truk pick up, empat unit truk sedang, satu truk besar
dan 18 unit tronton.
Dugaan kedua, kapal mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) Christine Hutabarat menepis dugaan tersebut. Dia
menegaskan, penyebab kapal tenggelam masih belum bisa diketahui.
Pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan pada pihak berwenang.
”Kami fokus dalam proses evakuasi penumpang,” tegasnya.
Kabar tenggelamnya kapal ini memang
langsung ditanggapi cepat oleh pihak ASDP. ASDP Cabang Ketapang telah
mengerahkan seluruh kapal yang ada untuk membantu proses evakuasi KMP
Rafelia II.
Meski demikian, tak ada gangguan
operasional lintasan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk akibat musibah
ini. Operasional dinyatakan tetap lancar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !