
Merah Putih adalah kebanggan Bangsa Indonesia bahkan jiwa dan raga serta nyawa taruhannya mengapa harus di utak atik oleh orang luar inilah semboyan orang-orang yang berani mempertahankan Merah putih seperti yang terjadi di di Papua . Pasalnya, menjelang HUT ke-70 kemerdekaan RI tentara Papua Nugini telah memaksa Masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera Merah Putih di saat detik-detik Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus hal justru kabar yang itu memantik rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.Tekanan tersebut di alami oleh warga Dusun Yakyu, Kampung Rawa Bening, Distrik Sota, Merauke, Papua.
Tragisnya, Masyarakat dengan di bawah ‘todongan’ senjata api untuk tidak melakukan pengibaran Bendera Merah Putih lalu dijanjikan mendapatkan 15 bungkus mie instan, 15 kaleng kornet dan permen. Untung saja permintaan dari tentara Papua Nugini tersebut ditentang warga dusun, meskipun sempat terjadi insiden penurunan tiga bendera.
Kampung Rawa Biru, terlebih Dusun Yakyu berada di kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari garis batas kedua negara. Meskipun kampung itu masuk wilayah teritorial Indonesia, sudah menjadi pemandangan biasa jika ada warga bahkan tentara Papua Nugini yang beraktivitas di sana tanpa memiliki izin.
Dikabarkan, beberapa hari lalu, sebanyak 14 tentara Papua Nugini mendatangi Dusun Yakyu. “Mereka datang tanpa memiliki izin resmi. Kabarnya mereka mengaku hendak memberi bahan makanan kepada warga kampung itu. Memang warga kampung itu sering mendapat bantuan bahan makanan baik dari pemerintah daerah (pemda) setempat maupun Papua Nugini,” ucap Danrem Merauke Brigjen Supartodi.
(red)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !