8 Tahun Andini Dibelenggu Hydrocephalus - ...
Headlines News :

Edukasi online

Edukasi online
Logo Edukasi news

GIAT KARYA

GIAT KARYA
Pembangunan Gedung Redaksi edukasi news

GIAT KARYA

GIAT KARYA
PEMBANGUNAN GEDUNG REDAKSI EDUKASI NEWS

dasdasd

Home » » 8 Tahun Andini Dibelenggu Hydrocephalus

8 Tahun Andini Dibelenggu Hydrocephalus

Written By Unknown on Senin, 17 Agustus 2015 | Senin, Agustus 17, 2015

Hari ini hari kemerdekaan negara Republik Indonesia yang ke 70 tahun. Namun tampaknya bagi bocah malang yang bernama Andini belum juga merdeka karena masih dijajah dan dikungkung, dibelenggu oleh penyakitnya. Berusaha, Berdoa dan pasrah. Tiga kata itulah yang sampai sekarang masih bersemayam di dalam lubuk hati seorang wanita berusia 39 tahun yang bernama Rasiati, warga Dusun Pesisir Utara, Desa Kilensari, Kecamatan Panararukan, Situbondo. Rasiati adalah seorang ibu dari bocah yang hingga kini masih harus berjuang melawan penyakit hydrochwphalus yang dideritanya selama delapan tahun lebih.

Bocah delapan tahun yang bernasib malang tersebut harus menderita penyakit dengan ukuran kepala besar tersebut sejak ia masih berumur sekitar empat bulan. Begitu ia diketahui penyakitnya semakin hari semakin tak jua kunjung sembuh, Rasiati yang hidupnya tanpa penghasil dari suami tersebut harus berjuang mati-matian menyingkirkan penyakit putri semata wayangnya itu. Wanita janda itu harus membawa putrinya yang bernama Andini itu ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Namun, sepulang dari RSU plat merah di kota pahlawan tersebut, tidak membuatnya Andini sembuh, malah kepalanya kian membesar dengan ditumbuhi benjolan di samping hidungnya. Pihak menejemen RSU dr. Soetomo pun tak mau tahu dan menyanrankan kepada sang bunda dari bocah malang itu agar anaknya segera diobawa pulang.

"Menurut dokter di rumah sakit RSU Soetomo saya disarankan membawa pulang anak saya karena dia sudah tak bisa diobati dan anak saya harus dibiarkan begitu saja, dan sebelum dirujuk ke Surabaya, kami membawanya anak ini ke Puskesma di Pabarukan," uar Rasiati dengan nada kecewa berat, Minggu (16/8).

Meskipun demikian, Rasiati sang janda miskin itupun tidak berhenti dan berputus asa dalam berjuang menyingkirkan penyakit putri kesayangannya itu. Ia masih tetap berjuang dan berdoa agar anaknya terbebas dari kungkungan penyakit itu.

Dan akhirnya dalam benak Rasiati terbersit mengunggah foto anaknya ke sebuah media social di internet. Ketika foto Andini terpampang di social media facebook, segudang komentar dan simpati dari para pengguna akun facebook itu langsung berinisiatif membentuk forum komunikasi peduli andini (FKPA) yang langsung diteruskan dengan perbuatan berupa penggalangan dana pada hari Minggu, (16/8) dari pintu ke pintu rumah di sekitar tetangganya di Kilensari, Panarukan.
Walhasil, penggalangan dana yang dilakukan oleh para fesbuker yang membentuk FKPA itu terhimpun sebesar Rp 277. 000 lebih yang ditambah dengan sumbangan dari sebuah LSM di Besuki dan semuanya berjumlah Rp 500 ribu lebih.
Menurut Budi Setiyanto, Koordinator Lapangan FKPA saat dikonformasi mengatakan, pihaknya merasa terketuk pintu hatinya untuk peduli berbuat dan membantu penderitaan Andini dengan cara menggalang dana untuk biaya operasi penyakit Andini.
Hal senada juga terlontar kalimat kepedulian dari Sumyadi, Wakil Ketua FKPA yang mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menggalang dana sampai besok setelah selesau upacara pengibaran bendera merah [putih di Pendopo Kabupaten pada tanggal 17 Agustus.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. ... - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya