Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa, dugaan pemotongan gaji ke - 13 milik guru tersebut dipotong seratus ribu per orang. Dan alasannya, adalah hanya untuk membangun sebuah gedung PGRI yang megah. Hal itu terungkap ketika ada sebuah keluhan yang datang dari salah satu guru di Situbondo.
Guru tersebut adalah Hari Atmoko, Spd yang sehari-harinya mengajar sebagai guru olah raga di sekolah dasar negeri (SDN) 2 Sliwung, Desa Sliwung, Kecamatan Panji.
"Yang memotong gaji ke-13 milik kami adalah salah satu pengurus yang ada di yayasan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Situbondo yang berkantor di jalan Madura. dan gaji saya dipotong seratus ribu rupiah, sama halnya dengan teman-teman saya semuanya dipotong seratus ribuan, mas, setelah saya tanyakan kepada salah satu pengurus di yayasan PGRI itu, ternyata katanya untuk membangun gedung Yayasan PGRI yang megah. saya pikir buat apa membangun gedung PGRI yang besar dan megah kalau nggak pernah ditempati seperti halnya gedung yang sekarang, itu kan mubazir dan hanya akan menghambur-hamburkan uang saja kan?" papar hari Atmoko, Jumat, (18/7).
Hari Atmoko juga menambahkan bahwa, dugaan pemotongan
tersebut dilakukan oleh Sunardi selaku panitia penyelenggara pembangunan
gedung PGRI dan Agus Sutadi sebagai Bendahara PGRI Situbondo.
Hari pun akan melaporkan hal pemotongan tersebut kepada Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan juga kepada pihak kepolisian.
Hari pun akan melaporkan hal pemotongan tersebut kepada Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan juga kepada pihak kepolisian.
Hari Atmoko menyesalkan pemotongan terhadap jumlah guru
se Situbondo yang sebanyak kurang lebih 6800 orang itu. Selain
pemotongan gaji ke 13 sebanyak Rp 100, per bulannya, gaji para guru juga
dipotong sebesar Rp 4800.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !