Dengan tidak di lantiknya Rektor terpilih oleh Ketua Yayasan timbul gejolak dari Gerakan Mahasiswa Uniba memprotes hal tersebut mengingat apabila sampai terjadi ststusquo maka nasib para Mahasiswa akan terbengkalai kata salah seorang Mahasiswa Biologi Rio di tengah-tengah Aksi damai beberapa waktu lalu kepada Edukasi news. dengan kisah yang sangat memprihatinkan dan
melalui perjalanan panjang juga sempat terjadi tarik ulur, akhirnya Drs H
Teguh Sumarno, MM, Jumat kemaren (31/1) resmi dilantik menjadi Rektor
Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) periode 2014 – 2018 berdasarkan SK PPLP
PT PGRI Banyuwangi No. 02/SK/PPLPPTPGRI/Bwi/I.2014.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Perkumpulan Pembina
Lembaga Pendidikan (PPLP) Perguruan Tinggi (PT) PGRI Banyuwangi, Drs H
Sadi, MM dan sekaligus dikukuhkan oleh Wakil Ketua Pengurus Besar PGRI
Pusat, Prof DR Unifa Rosyidi. Acara itu dihadiri Ketua PGRI Jawa Timur, Drs H Ikhwan Sumadi, MM, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko, SSos dan Ketua PGRI Banyuwangi, Husein Matamin.
Pelantikan ini
sekaligus menjadikan Teguh sebagai rektor di Uniba dalam 3 periode
berturut-turut. Sebelumnya, Teguh dipercaya menjabat Rektor Uniba
periode 2006 – 2010 dan periode 2010 – 1014. Kepastian Teguh menjabat
rektor Uniba itu diputuskan dalam rapat senat Sabtu (11/1) lalu.
dalam sambutannya, Teguh menyatakan,
akan berupaya semaksimal mungkin untuk membawa Uniba semakin maju.
Bahkan saat ini, Uniba sudah menjadi lembaga pendidikan yang cukup
diperhitungkan di tingkat nasional. Di bidang olahraga, Uniba mampu menjadi juara nasional lari 100 meter dan 400 meter.
“Bahkan dalam program pertukaran mahasiswa ke India,
Uniba termasuk dalam salah satu dari 11 perguruan tinggi yang dikirim.
Yang menarik, perwakilan Uniba yakni Rofik dipercaya menjadi ketua dari
11 universitas se-Indonesia
yang dikirim ke India. Ini menunjukkan bahwa Uniba tidak kalah dengan
universitas lain di Indonesia dan bukti kalau Uniba bertaraf nasional,”
tuturnya.
Teguh menambahkan, pihaknya yakin mampu
membawa perkembangan Uniba karena terus menjalin hubungan baik dengan
pemerintah dan masyarakat. Pihaknya merasa didampingi orang-orang kuat
yang ada di pemerintahan dan didukung oleh para mahasiswa beserta walinya.
Sehubungan dengan sempat terjadinya
perselisihan sebelum pelaksanaan pelantikan, Teguh menandaskan hal itu
hanya karena adanya perbedaan pendapat. Namun berkat kesigapan Pengurus
Besar PGRI Pusat, akhirnya perbedaan tersebut bisa diselesaikan.
“Kami sangat berterima kasih pada
Pengurus Besar PGRI Pusat yang telah melantik pengurus PPLP PT PGRI
Banyuwangi yang baru. Semoga Pak Sadi (Ketua PPLP PT PGRI Banyuwngi yang
baru, red.) bisa mendampingi saya memajukan Uniba, sehingga Uniba
menjadi aset Banyuwangi,” harapnya.
Di lain tempat Ketua Yayasan yang baru Sadi menyatakan akan berusaha untuk menjalin kerja sama yang baik dengan Uniba. Dia berharap permasalahan yang terjadi sebelumnya, tidak terjadi lagi dalam periode kepemimpinannya.
“Semua ini bisa terjadi asal kita tidak melupakan jati diri kita sebagai orang PGRI. Kita tidak boleh membeda-bedakan antara orang kampus dengan PPLP. Kita harus bisa bersama-sama melangkah demi kemajuan Uniba,” katanya, sembari menambahkan sebaiknya energi yang ada dipergunakan untuk menyongsong masa depan.
Wakil Ketua Pengurus Besar PGRI Pusat,
Prof DR Unifa Rosyidi menyatakan, dalam pelaksanaan pemilihan seorang
ketua selalu diiringi dengan berbagai harapan, keinginan dan sebagainya.
Karena pemilihan seorang ketua bisa dimaknai secara filosofis,
sosiologis dan moral.
“Jadi dengan pemilihan rektor ini ada
harapan terjadinya perbaikan terus menerus yang bertujuan untuk mencapai
visi ke depan. Untuk bisa seperti itu, harus dipimpin oleh seorang
pimpinan yang teguh. Dan kebetulan rektor yang dilantik saat ini bernama
Teguh,” katanya.
Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf
Widiyatmoko, SSos juga berharap, semoga rektor yang dilantik saat itu
bisa menjaga fungsi dan tugasnya dengan baik. Namun Yusuf meyakini,
Teguh mampu menjadi rektor yang baik dan mampu membawa Uniba semakin
berkembang pesat.
“Saya yakin itu, sebab Pak Teguh ini
punya hubungan baik dengan Forpimda (Forum Pimpian Daerah, red.). Hampir
secara rutin Pak Teguh selalu ngundang Forpimda bermain bulu tangkis.
Jadi Pak Teguh ini pintar, dia berusaha mendekati Forpimda tidak dengan
secara resmi melainkan lewat olah raga. Dari gobrol-ngobrol saat olah
raga, akhirnya minta sesuatu untuk Uniba,” tandasnya.
Yusuf yang mengaku cukup mengenal Teguh
dengan baik, menyebut Teguh sebagai rektor nasionalis dan religius.
“Kenapa saya menganggap Pak Teguh nasionalis dan religius, sebab hampir
setiap malam seara rutin Pak Teguh selalu ngajak sholat tahajud lewat
sms,” akunya yang di sambut aplous oleh para undangan yang hadir.
Perkembangan dunia pendidikan yang saat
ini semakin global akan menimbulkan persaingan yang cukup
ketat. Baik di bidang kuantitas maupun kualitas. “Dan kami berharap di
bawah kepemimpinan Teguh, Uniba dapat menunjukkan akselerasi dalam
institusinya dan menciptakan kebijakan 4 tahun ke depan,”tambah Yusufdi akhir sambutannya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !