Turunnya harga hewan di pasar Hewan Desa Sumberkolak
ini. Tidak hanya dialami oleh hewan qurban jenis sapi saja, namun hewan qurban jenis kambing dan domba juga mengalami
penurunan harga. “Merosotnya harga hewan qurban itu telah terjadi dalam sepekan
terakhir ini,” Ahmadun (42), salah seorang pedagang kambing asal Desa/Kecamatan
Mangaran, Situbondo.
Padahal, setiap kali jelang perayaan hari raya
Idul Adha, harga hewan yang sering digunakan untuk berkurban itu,
biasanya harganya mulai merangka naik
dan mahal. Namun untuk kali ini harga hewan tersebut justru turun dan tidak
sesuai harapan pedagang.
Untuk harga sapi besar biasanya mencapai Rp. 18
hingga Rp.19 juta. Namun untuk kali ini
harga sapi besar sulit menembus angka 17 juta. “Harga sapi yang besar itu saja,
sekarang Rp. 16,5 juta, itu dari jagal. Kalau seminggu lalu masih tembus Rp. 18
juta,” terang Sutikno, pedagang sapi
asal Desa Balung, Kecamatan Kendit.
Namun, khusus untuk harga anak sapi. Biasanya mencapai
sekitar 5 sampai 6 juta. Namun untuk saat ini harga tertinggi anak sapi hanya
berkisar Rp. 4,5 juta. “Harga sapi jantan dan betina lain. Untuk yang betina
harganya lebih murah,” terang Sutikno.
Selain itu untuk
harga kambing besar, sepekan lalu harganya bisa mencapai 3 sampai 3,5 juta.
Tetapi untuk saat ini harganya hanya berkisar antara Rp. 2 hingga Rp. 2,5 juta.
“Harga domba juga turun, paling besar sekarang ini dua jutaan,” beber Ahmadun.
Diperoleh
keterangan, turunnya harga hewan qurban
jelang perayaan hari raya idul adha, salah satu penyebabnya karena menjelang
hari raya idul qurban itu diketahui para pedagang yang mengeluarkan ternaknya.
Karena banyak hewan yang dijual mengakibatkan harga sejumlah hewan menurun. “Untuk
hari pasaran hari ini, pasar hewan banyak dipenuhi dengan hewan qurban,
akibatnya harga hewan murah, sedangkan pembeli masih sepi,”kata Sutikno.
Selain itu,
murahnya harga hewan qurban 10 hari menjelang Idul Adha ini. Karena saat ini para pembeli kebanyakan adalah jagal dan bukan
peternak. “Kalau mau hari raya yang banyak beli itu jagal, peternak jarang,”
kata Sanusi pedagang lainnya.
PantauanEdukasi online.com, di
pasar Hewan Desa Sumberkolak pada Sabtu kemarin, juga terdapat beberapa sapi dan
kambing asal Madura. Meski demikian, kedatangan hewan asal Madura ini tidak
mempengaruhi harga hewan.
“Ada beberapa sapi dari Pulau Sepudi (sapi asal Madura), tetapi tidak mempengaruhi
harga. Karena pedagang atau warga melihat kwalitas ternaknya,” kata Jauhari
Kepala Pasar Hewan Desa Sumeberkolak, saat berada dikantornya.
Dikatakan, untuk
warga yang hendak membeli sapi di pasar ini tidak perlu ragu. Selain mendapat
pengawasan yang ketat, sapi yang di gelonggong juga sudah tidak ada.
“Bersama Dinas Peternakan Situbondo, kami selalu mengawasi transaksi sapi dan
hewan lainnya, sehingga tidak ada lagi pedagang yang nakal,” pungkasnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !