Pengadaan mobil Dinas baru terus menuai protes. Pemkab dibawah kepemimpinan Bupadi Dadang Wigiarto dan Rahmad SH, Mhum, dinilai terlalu boros belanja kendaraan Dinas.
Sebagai Kabupaten berpredikat miskin, para pejabat dinilai tak memiliki hati nurani, karena harus gonta-ganti mobil dinas baru. Tak hanya PAD atau Pendapatan Asli Daerah masih sangat kecil, Perubahan Anggaran Keuangan, atau PAK APBD tahun ini ternyata masih defisit sekitar 64 miliar.
Ironisnya, Pemkab malah menghambur-hamburkan uang ABPD untuk membeli mobil Dinas baru. Dari lima pengadaan mobil dinas senilai 1 miliar 376 juta rupiah, salah satunya berupa mobil Honda CRV. Mobil seharga 363 juta ini akan dipergunakan Sekretaris Kabupaten Syaifullah. Padahal mobil Dinas Kijang Inova milik Sekkap itu masih terbilang baru.
Selain mobil Dinas Sekretaris Kabupaten, Pemkab juga membeli tiga unit kijang inova. Mobil seharga 230 juta itu akan dipergunakan Asisten I, Asisten II dan Asisten III.
Menurut Direktur LSM Naungan Intitute, Agus Ari Cahyadi, seharusnya Pemkab lebih mengutamakan uang APBD untuk memenuhi palayanan dasar masyarakat. Saat ini masih banyak anak penderita gizi buruk, namun tak mendapatkan penanganan serius dari Pemerintah.
Selain gizi buruk Kata Agus, "Saat ini masih banyak warga miskin tinggal di rumah apadanya. Jika memiliki hati nurani, mestinya Pemkab menggunakan uang 1 miliar lebih itu untuk membetulkan rumah orang miskin,"
Agus menambahkan, sebetulnya pengadaaan mobil dinas baru itu bukan kebutuhan mendesak.
Mobil Dinas Sekretaris Kabupaten maupun milik asisten, masih cukup layak untuk dipergunakan. Bahkan di sejumlah Kabupaten kaya, Kepala Daerahnya masih menggunakan mobil Kijang inova. Sebaliknya Bupati dan wakil Bupati Situbondo, saat ini sudah menggunakan mobil dinas fortuner.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !