Penderita HIV/AIDS di Situbondo Meningkat, Ketua MUI Setuju Lokalisasi Ditutup Selamanya

Penderita HIV/AIDS di Situbondo cenderung meningkat. Bahkan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tercatat sebanyak 97 penderita HIV/AIDS meninggal dari jumlah total penderita 215 orang. Sedangkan untuk tahun ini sejak Januari hingga Mei, tercatat 21 orang positif mengidap HIV/AIDS. Selain itu, KPA bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo juga menemukan 12 PSK asal luar kota yang dinyatakan positif terinfeksi HIV/AIDS.

Disebabkan karena keprihatinannya dengan meningkatnya jumlah warga Kabupaten Situbondo yang terjangkit HIV/AIDS, Majelis Ulama Indonesia ( MUI) melakukan ikhtiar untuk menekan penyebaran penyakit yang mematikan tersebut.

Dan salah satu caranya, yakni membentuk Ikatan Dakwah Islam Area Lokalisasi (IDIAL). Pembentukan perkumpulan dai dengan nama IDIAL itu disampaikan langsung Ketua MUI Kabupaten Situbondo KH Syaiful Muhyi seusai mengikuti rapat koordinasi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) bersama semua elemen masyarakat di ruang rapat Bupati Situbondo, Rabu Selasa (4/6).

"Karena salah satu faktor penyebab penyebaran HIV/AIDS itu adalah seks bebas, sehingga sesuai dengan kesepakatan MUI Jawa Timur, setiap pengurus MUI di sejumlah daerah di Jawa Timur diharuskan membentuk sekumpulan para dai yang tergabung dalam IDIAL, dengan tujuan untuk membantu menyadarkan pekerja seks komersial (PSK).  Sebab, MUI juga mempunyai  tugas dan  kewajiban untuk  memberikan pemahaman tentang dampak yang ditimbulkan seks bebas," terang KH Syaiful Muhyi.
Menurutnya, sesuai dengan arahan dari MUI Jawa Timur,  sebelum bulan Ramadhan, IDIAL sudah terbentuk. Sedangkan para dai yang tergabung dalam IDIAL itu nantinya akan disebar ke sejumlah eks lokalisasi di Kabupaten Situbondo.
"Jumlah penduduk di Jawa Timur saat ini mencapai 39 juta jiwa, namun 98 persen di antaranya umat muslim. Ironisnya, Jawa Timur yang memiliki penduduk mayoritas muslim ini malah menjadi tempat pelacuran terbesar se-Asia," bebernya.
Kiai yang diketahui merupakan alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menambahkan, karena berdasarkan KPA Situbondo, salah satu penyebab penyebaran HIV/AIDS melalui seks bebas.
"Karena itulah, MUI Situbondo sangat mendukung penutupan sejumlah eks lokalisasai di Kabupaten Situbondo," pungkasnya. (ans/har)