Dampak kenaikan tarif dasar listrik
(TDL) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim) sejak tiga bulan terakhir kini
membuat dunia usaha pailit alias bangkrut. Dan hal itu terbukti dari para
pengusaha pengrajin kerang di Dusun Klatakan, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit,
Situbondo. Hal itu baru terasa saat ini bagi pengusaha kerang yang sering
mengirim barang-barangnya ke pulau dewata Bali.
Akibatnya, dua pengusaha di Dusun
Pesisir Desa Klatakan yang bernama Muzamil (39) dan Miswan (47) tersebut harus
memperkecil biaya produksi karena pada mulanya listrik di rumahnya yang
biasanya harus membayar Rp 200 ribu, setelah TDL naik, biaya bulanan listrik
itu membengkak sampai Rp 400 ribu
"Selain biaya listrik mahal per bulan, harga bahan baku usaha kerajinan kerang ini sudah juga mulai mahal, akibatnya, saya harus mengurangi jumlah para karyawan saya, gara-gara tarip dasar listrik membengkak setiap bulannya," ujar Muzammil kepada Berita Metro, Rabu (3/4) di rumahnya.
Sedangkan menurut seorang pengrajin kerang dan souvebir yang bernama Miswan, mengatakan, "Karyawan/pegawai saya yang dulunya sebanyak seratus orang sekarang harus berkurang menjadi 56 orang karena saya sudah tidak mampu menggaji mereka, begitu juga karyawan dari teman saya yg dulunya 150 orang bulan ini sudah menyusut menjadi 45 orang. padahal permintaan konsumen di denpasar, Bali selalu datang mengalir untuk didatangkan produk-produk saya," ujar Miswan, Rabu (3/4).
Sementara
itu ketika hal tersebut akan dikonfirmasikan kepada Menejer Area PLN
Situbondo, Ir. Mohamad Arief, sedang tidak ada di tempat. (ans/tim)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !