Mereka (para pelanggan PDAM-red) datang ke DPRD dikawal oleh LSM RADAR yang dikomandani oleh Sayonara, SH, siang tadi tepat pukul 10. 00 WIB, Senin (1/4). "Kami ke sini mengawal teman-teman yang merasa didholimi oleh PDAM, maka dari itu kami ke sini bukan nglurug, tapi sekedar Hearing atau rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD terkait pelayanan PDAM dan kenaikan tarip air," ujar Sayonara, SH, Direktur LSM Radar, Senin (1/4).
Puluhan pelanggan PDAM nglurug ke Kantor DPRD guna mempertanyakan kinerja pelayanan dan mereka juga memprotes atas pemberlakuan kenaikan tarip PDAM per bulan Pebruari lalu. Mereka langsung diterima oleh Komisi II DPRD dan langsung ditanggapi. Dari pulhan pelanggan yang menghadap ke Komisi II, 4 pelanggan telah mencoba menyampaikan aspirasinya di hadapan, Narwiyanto, anggota DPRD dari Fraksi PDI-P bersama kedua anggota DPRD yang lain.
"Saya warga Cappore Kelurahan Ardirejo yang sangat tidak setuju dengan adanya kenaikan tarip air di PDAM," ujar Anton (34) salah satu pelanggan PDAM. Begitu juga dengan warga yang lain yang mengeluhkan tentang keruhnya air dan mampetnya air.
"Kalau nama saya As'ad Rizal dari Kelurahan Dawuhan Parse. Saya mengeluh tentang kenaikan tarip PDAM bulan Pebruari karena di bulan itu saya bayar air sangat mahal, padahal pengeluaran air di rumah saya tidak terlalu banyak karena salah satu anggota keluarga saya ada yang mandi dan MCK di sungai sebelah timur rumah saya," ujar pelanggan PDAM Situbondo yang lain.
Dari hasil Hearing tersebut, ketiga anggota Komisi II DPRD tersebut berjanji akan memfasilitasi semua keluhan para pelanggan PDAM. (ans/tim)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !