Sejak dikuranginya pasokan keberadaan bahan bakar minyak (BBM)
jenis solar oleh Depo Pertamina Tanjungwang, Banyuwangi dalam seminggu
terakhir ini, hal tersebut tampaknya berdampak yang cukup luas.
Dan hal tersebut telah terbukti dengan adanya aksi mogok
sejumlah sopir mobil penumpang umum (MPU) di terminal Situbondo, Jawa
Timur (Jatim), Senin, (22/4). Berdasarkan informasi yang berhasil
dihimpun Berita Metro di lapangan menyebutkan bahwa, tidak kurang dari
17 sopir MPU di terminal Situbondo sudah merasa lelah dan capek mencari
keberadaan solar di beberapa SPBU, namun selalu kosong, kalaupun ada,
harganyapun mahal, yakni Rp 7 rbu per lliternya."Saya sudah 3 hari tidak mendapatkan bahan bakar solar untuk operasional saya dalam menjalankan mata pencaharian saya sebagai sopir MPU. Dan jika seandainya solar yang saya cari itu ada, haragnya akan adi mahal, mas," ujar Abdurahman kepada Berita Metro, Senin (22/4) di terminal Situbondo.
Sebagai akibat dari aksi mogoknya para sopir MPU tersebut, kini sejumlah penumpang di berbagai kecamatan merasa kesulitan mencari MPU untuk digunakan jasanya sebagai sarana transportasi. Penumpang tersebut adalah termasuk sebagian siswa yang akan berangkat sekolah selalu kesulitan untuk menggunakan MPU karena awak MPU sudah melakukan aksi mogok.
"Sya mau berangkat sekolah jadi kesiangan gara-gara tdak mendapatkan mobil MPU yang akan mengantar saya ke sekolah, mas," ujar Aldi salah satu siswa di Besuki, Senin (22/4). (ans)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !