Kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar hari ini, Kamis masih saja berlangsung terjadi di sejumlah
SPBU di Situbondo, Jawa Timur. Pasalnya, hal ini adalah sebagai akibat dari adanya
kebijakan pengurangan jatah pengiriman solar oleh Pertamina Depo Banyuwangi
dalam sepekan terakhir ini.
Akhirnya kebijakantersebut mengakibatkan terjadinya antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU. Bahkan, hari ini, Kamis (18/4), hanya dalam jangka waktu sekitar dua jam, jatah pengiriman BBM jenis solar sebanyak 8.000 liter langsung habis/ludes.
Seperti yang terjadi di sejumlah SPBU di seluruh penjuru Situbondo mulai dari pom bensin Banyuglugur hingga Banyuputih. Hingga pukul 12.00, puluhan kendaraan tampak masih berbaris hanya menunggu antrean untuk mendapatkan giliran mengisi solar. Akibat banyaknya kendaraan besar dan kecil serta kendaraan pribadi yang antre hingga meluber keluar areal SPBU. Bahkan, sebagian sopir mengaku sudah mengantre setengsh hari.
"Saya sekitar setengah hari antre dan menunggu di sini. Antrean ini terpaksa dilakukan karena jika tidak antre hampir dipastikan saya tidak dapat solar untuk truk. Karena truk ini merupakan satu-satunya sumber penghasilan keluarga," ujar Arjono (39), salah seorang sopir truk.
Sementara itu, Puguh Wahono, selaku supervisor SPBU Jalan Basuki Rahmad, mengatakan, jika kelangkaan ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir ini. Hal itu terjadi akibat adanya kebijakan pengurangan pengiriman BBM jenis solar dari Pertamina Banyuwangi. "Biasanya kami dikirim sebanyak 32.000, tetapi saat ini SPBU kami hanya dikirim sebanyak 8.000 liter sehingga hanya dalam jangka waktu sekitar dua jam BBM jenis solar diserbu kendaraan besar dan kecil, ludes," ujarnya.
Namun, sebagai upaya pemerataan, pihaknya membatasi setiap kendaraan diberi jatah untuk membeli solar dengan batasan maksimal sebesar Rp 50.000. "Kebijakan batasan Rp 50.000 itu diberlakukan oleh pimpinan di sini sejak kemarin, baik untuk kendaraan pribadi maupun angkutan. Ini demi pemerataan, kasihan yang sudah antre kalau sampai tidak dapat jatah untuk membeli solar," kata Puguh.
Sementara itu
menurut seorang sopir truk yang akan mengirim buah dan sayuran ke
Banyuwangi mengatakan,"Kalau sudah antre begini nanti harga sembako kan
pasti akan naik harganya, bisa jadi jika harga solar naik otomatis
sembako kan juga naik mas?" ujar Ardi, Kamis (18/4) (ans)Akhirnya kebijakantersebut mengakibatkan terjadinya antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU. Bahkan, hari ini, Kamis (18/4), hanya dalam jangka waktu sekitar dua jam, jatah pengiriman BBM jenis solar sebanyak 8.000 liter langsung habis/ludes.
Seperti yang terjadi di sejumlah SPBU di seluruh penjuru Situbondo mulai dari pom bensin Banyuglugur hingga Banyuputih. Hingga pukul 12.00, puluhan kendaraan tampak masih berbaris hanya menunggu antrean untuk mendapatkan giliran mengisi solar. Akibat banyaknya kendaraan besar dan kecil serta kendaraan pribadi yang antre hingga meluber keluar areal SPBU. Bahkan, sebagian sopir mengaku sudah mengantre setengsh hari.
"Saya sekitar setengah hari antre dan menunggu di sini. Antrean ini terpaksa dilakukan karena jika tidak antre hampir dipastikan saya tidak dapat solar untuk truk. Karena truk ini merupakan satu-satunya sumber penghasilan keluarga," ujar Arjono (39), salah seorang sopir truk.
Sementara itu, Puguh Wahono, selaku supervisor SPBU Jalan Basuki Rahmad, mengatakan, jika kelangkaan ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir ini. Hal itu terjadi akibat adanya kebijakan pengurangan pengiriman BBM jenis solar dari Pertamina Banyuwangi. "Biasanya kami dikirim sebanyak 32.000, tetapi saat ini SPBU kami hanya dikirim sebanyak 8.000 liter sehingga hanya dalam jangka waktu sekitar dua jam BBM jenis solar diserbu kendaraan besar dan kecil, ludes," ujarnya.
Namun, sebagai upaya pemerataan, pihaknya membatasi setiap kendaraan diberi jatah untuk membeli solar dengan batasan maksimal sebesar Rp 50.000. "Kebijakan batasan Rp 50.000 itu diberlakukan oleh pimpinan di sini sejak kemarin, baik untuk kendaraan pribadi maupun angkutan. Ini demi pemerataan, kasihan yang sudah antre kalau sampai tidak dapat jatah untuk membeli solar," kata Puguh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !