Nasib memang Allah yang Maha Kuasa yang menentukan suatu bukti ketika Pak Lukman
( 55 th ) sedang mudik ke Surabaya , pembantunya yang sedang menjaga rumah
tersebut menghembuskan nafasnya tanpa ada orang yang mengetahui tepatnya di
jalan Anggrek depan RSUD Abdurrahem Situbondo.
Pembantu rumah tersebut di ketahui bernama Bu Dada ( nama panggilan
anaknya ) korban berusia sekitar 40
tahun. Menurut keterangan beberapa saksi ketika itu Korban memang punya
Penyakit darah tinggi hal itu juga dijelaskan
keluarga korban .
Salah satu orang Ibu Rumah tangga sebelahnya mengatakan
kepada edukasi news bahwa Korban memang sore harinya sehari sebelum meninggal
sempat memeriksakan diri kepada seorang Bidan yang tidak jauh dari tempat
tinggal dia bekerja yaitu Bu
Suwarni , disaat pulang dari
periksa di tegur oleh ibu tersebut dan
mengatakan bahwa Bu Dada itu sedang kumat darah tingginya sehingga dengan
cepat-cepat memasuki rumah Pak Lukman, dan sesudah itu tidak keluar rumah lagi
sampai dia di temukan sudah terbujur
kaku di ruang tidur yang biasa dia pakai untuk beristirahat setiap malam. Hal
itupun di perkuat keterangan seorang
Bapak pedagang Bakso yang berjualan di depan halaman rumah Pak Lukman.Korban
berasal dari Desa Tenggir tengah Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo . Di Usia
yang ke 40 tahun itu dia meninggal dunia saat sang bos mudik ke Surabaya,
dengan meninggalkan seorang anak bernama Dada.
Ketika di Tanya terkait kejadian tersebut Pak Lukman
mengatakan kepada Edukasi news bahwa dia kaget sesampainya di rumah koq lampu
rumahnya padam dan semua pintu tidak di konci, jelas Pak Lukman dan setelah lampu di hidupkan putri Pak
Lukman yang bernama Diva itupun mencari Emak pengasuhnya ke kamar Bu Dada ternyata Bu dada sudah
terbujur kaku sehingga dia memberitahu kepada Bapak Ibunya bahwa Emaknya gak
mau bangun. Seketika itu pula Ibu Diva langsung
minta pertolongan kepada siapa saja yang ada di sekitar rumahnya, dengan
sekejab saja orang-orang mendatangi tempat kejadian tersebut pada pukul 20.00
WIB.
Menurut Kapolres Situbondo yang juga hadir ke TKP membenarkan hal tersebut namun pihaknya masih dalam tarap penyelidikan dan yang bias menentukan adanya usaha kejahatan dokterlah yang dapat mentukan karena dia yang bisa mengetahui makanya kita tunggu saja hasil dari visum atau autopsy nnati, jelasnya. Namun pihak keluarga dari korban memaksa agar korban segera di bawa ke rumah duka di Tenggir tengah , dan setelah di visum di ruang mayat RSUD Abdurrahem Situbondo Jenazah langsung di antar ke rumah duka.( Budi/Rina )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !