Saat ini Pemerintah memang sudah
mencoba untuk merubah keadaan yang lebih baik suatu bukti banyak program Pembangunan
yang sudah mulai di rehab agar layak untuk di nikmati oleh semua masyarakat
baik Pembangunan di wilayah Kota maupun di Desa-desa. Utamanya masalah
Pembangunan yang sudah di laksanakan seperti PNPM, namun dalam pelaksanaan
Program tersebut banyak di salah gunakan oleh oknum yang tidak mau bertanggung
jawab suatu contoh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan di Desa Panji lor, Kecamatan Panji, diharapkan oleh masyarakat
setempat pelaksanaannya dapat berjalan dengan maksimal. Namun, harapan
masyarakat kecil tersebut tidak lah sama pada kenyataannya. Menurut salah satu
tokoh LSM ,Edy Satrio, mengungkapkan kepada koran ini, alokasi PNPM
Mandiri Perdesaan di desa Panji lor pelaksanaannya terkesan amburadul.
“Pelaksanaan PNPM Mandiri di desa
Panji lor dusun Krajan tengah, amburadul,” tegas Edy satrio, kepada beberapa
wartawan yang menjumpai. Menurutnya, PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Panji
lor itu, alokasinya berupa saluran drainase volume 0,5 x 295 m dengan nominal
kegiatan 57.930.700,- dan MCK. 3x3 di 5 dusun nominal kegiatan 83.242.500,-
terkesan serampangan
Akan tetapi lanjut edy yang nota
bene adalah salah satu anggota LSM Genta
mengatakan bahwa saluran drainase dan MCK di beberapa jalur dusun panji lor tersebut
yang pekerjaannya dimulai sejak pertengahan juni , saat dikroscek spesi yang
digunakan diduga campurannya 1 banding 8, paparnya
Selain dari itu pembangunan
MCK desa panji lor juga diduga tidak sesuai dengan Bestek dan
pelaksanaan proyek PNPM Mandiri
Perdesaan Panji Lor tersebut diketahui
menelan dana sebesar Rp 57.930.700 ,- ( Lima puluh tujuh juta Sembilan ratus
tiga puluh ribu tujuh ratus rupiah ) dan
Rp 83.242.500,- ( delapan puluh tiga juta dua ratus empat puluh dua ribu lima
ratus rupiah ) diduga tidak memberdayakan masyarakat sekitar, .menurut
informasi dari beberapa warga yang enggan disebutkan namanya,mengatakan bahwa Pekerjaan tersebut diborongkan dengan pihak lain.
Sementara itu proyek PNPM hasil
kopentisi SPP diduga sarat rekayasa pasalnya informasi yang diterima kades
menalangi SPP Rp 60 juta maka tidak menutup kemungkinan kades merekayasa keuangan dari dana proyek
PNPM dan SPP (simpan pinjam perempuan) , dengan permasalahan tersebut di
harapakan kepada semua pihak baik dari LSM dan Media untuk ikut serta meberikan
motivasi baik secara control social dalam pelaksanaan maupun pembenahan ketika
terjadi kesalahan dan juga mengharapakan kepada pihak terkait seperti pihak
Dinas BPMP (badan pemberdayaan masyarakat perempuan) untuk dapat
meningkatkan pengawasannya lagi terkait proyek PNPM di desa panji lor ini.bersambung.....(bams/Im)
saya pemilik toko bangunan yang menyuplai semua bahan bangunan yang membangun jembatan di daerah parijatah kulon proyek dari PNPM mandiri,...jembatan sudah selesai 100 % tp semen, besi dan bahan bangunan yg lain belum di bayar.....saya kecewa dengan pemerintah karena modal saya sudah terhambat.....kurang 1 minggu lagi saya mau laporkan ini ke LSM atau KPK daerah agar bisa di tindak lanjuti oknum2 dinas yang tidak bertanggung jawab,..karena saya tahu mereka yang didinas banyak yang main2,.....ini serius....saya sudah kecewa berat karena modal saya terhambat gara2 proyek PNPM ini.....
BalasHapus