Syafi'i tukang parkir yang tabah |
Ketika Ed'n menjumpai seorang Tukang parkir di Depan Kantor Pos kota Jember. Kisahnya, Dia bernama Syafi'i asal Kota Banyuwangi Glemor bersama istrinya yang juga asli Banyuwangi mengadu nasib di kota Pisang sejak beberapa tahun yang lalu ( 1999). Syafi'i mempunyai tiga orang putra, putra yang pertama sudah berkeluarga saat ini berada di Bali bekerja di sebuah Bank sebagai Satpam, kedua putri saat ini kuliah di Kota Jember dan yang ke tiga adalah seorang putra saat ini masih sekolah di salah satu SMP di kota jember juga.
Kedua putranya kumpul bersama Syafi'i di rumah kontrakan yang sangat sederhana. Mereka menjalani kehidupan yang serba pas-pasan Sang istri yang dia cintai membuka warung kopi di dekat Kantor Pos tempat Syafi'i bekerja sedangkan syafi'i sendiri bekerja dari pagi membantu istrinya di Warung namun setelah jam tiga sore dia memulai aktifitasnya sebagai tukang parkir ilegal di depan Kantor Pos itu.
Ketika di tanya terkait dengan aktifitas sebagai tukang parkir dia mengatakan kepada Edukasi News bahwa mereka sudah lama mengadu nasib di jember yah Alhamdulillah mas, kami bisa menyekolahkan anak kami , paparnya.mudah-mudahan saja apa yang di cita-citakan anak kami dapat tercapai dengan ridho Allah dan memberikan kegampangan serta rezeki yang berlimpah kepada Kami , Amin. tambah Syafi'i.
Di tanya mulai jam beberapa dia memulai aktifitasnya , Syafi'i mengatakan kepada Edukasi News bahwa dia bekerja aplosan dengan orang lain, kalau pagi sampai jam 3 sore orang yang menjaga selanjutnya sampai jam delapan dia sendiri yang menggantikan, jelas Syafi'i
Sedangkan hasil dari penarikan uang parkir itu mereka menikmati untuk menyambung hidup dan biaya sekolah putra-putrinya.
" Yah, kalau tukang parkir yang di dalam lingkungan halaman Kantoran itu mas, selain dapat gaji bulanan mereka juga dapat ceperan sehari-hari, kalau kami sih yah harus berjuang mas." kata Syaf'i di akhir pertemuannya dengan wartawan Edukasi News di depan kantor Pos jember beberapa hari yang lalu.
Dengan pengalaman perjumpaan itu Ed'n merasa terharu sebab mereka berdua sangat tabah dalam menghadapi hidup yang maha berat ini dan bahkan berhasil menyekolahkan putra-putrinya ke Perguruan Tinggi, sungguh hebat seandainya Syafi'i khususnya dan syafi'i-syafi'i yang lain itu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah , yah alangkah sempurnanya hidup mereka, semoga! ( ely/hari)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !