BANYUWANGI,Ed'n
Sebentar lagi Banyuwangi diprediksikan
akan terbebas dari masalah anak-anak yang kekurangan gizi atau
menderita gizi buruk. Sebab, mulai Tahun 2012 ini Pemkab Banyuwangi akan
menggelontor Rp 6,5 miliar untuk Program Makanan Tambahan (PMT) khusus
bagi anak –anak Balita.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Hariaji, SKM sasaran bantuan
PMT adalah para balita yang mengalami gizi buruk atau kurang gizi. Yang
kedua, Balita umur 6- 24 bulan yang perlu mendapat makanan tambahan.
Yang ketiga, para ibu hamil yang Kekurangan Energi dan Kalori (KEK).
“Ini yang akan kita prioritaskan. Dan datanya sudah kami susun, tinggal
pelaksanaanya sambil menunggu anggaran,” tutur Kadinkes.
Untuk pelaksanaan pemberian PMT ini, kata Hariaji, akan diberikan
melalui makananan instan atau pabrikan. Contohnya susu dan bubur susu.
Selain itu, juga melalui makanan lokal yang nilai gizinya ditentukan
berdasarkan jumlah kalori dan proteinnya. “Ini akan diberikan langsung
dengan bobot gizi di atas,” ujarnya.
Selanjutnya, pemberian PMT ini akan diberikan secara rutin selama 90
hari, dari dimulainya program. Misalnya, kata Hariaji, pelaksanaannya
mulai April, maka selama Mei, Juni, Juli itu akan diberikan PMT secara
rutin ke para balita yang termasuk kriteria di atas. “Dengan pemberian
secara rutin dan terus menerus ini, harapannya PMT bisa dikontrol secara
langsung dengan indikator kenaikan berat badan balita, dari dan sebelum
mendapat bantuan PMT,” urainya.
Bagaimana bisa memantau keberhasilan progral ini? Untuk melihat hasil
dari PMT ini, jelas Hariaji, pemerintah akan memerintahkan camat dan
lurah serta perangkatnya untuk terjun ke lapangan guna mengecek langsung
program PMT ini. Yang perlu diketahui, untuk menghindari bocornya
anggaran, pemkab akan menyalurkan bantuan Rp 6,5 miliar itu langsung ke
rekening lurah atau desa yang telah ditunjuk. “Sehingga penggunaan
anggaran bisa dipertanggungjawabkan secara nyata. Bahkan, untuk mengawal
keberhasilan program ini, petugas baik dari kecamatan atau kelurahan
dan desa akan mengawal secara ketat,” tuturnya. (Humas dan Protokol),
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !