Antrian panjang kendaraan baik roda dua maupun empat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU di Kalimantan Timur bukan disebabkan adanya rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) melainkan kuota dan permintaan tidak seimbang.
Pernyataan tersebut diungkapkan ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Rusman Yaqup kepada RRI di Samarinda Jumat (16/3) ketika dimintai tanggapannya terkait panjangnya antrian kendaraan di sejumlah SPBU tersebut.
Menurut Ruskman Yaqup, rencana pemerintah menaikkan harga BBM mulai awal April nanti sebenarnya tidak berpengaruh terhadap antrian kendaraan di SPBU. Sebab menurutnya antrian kendaraan yang terjadi itu bukan masalah baru terutama menjelang kenaikan harga BBM namun persoalan ini sudah lama dan kerap terjadi.
Selain kuota yang diberikan tidak seimbang dengan permintaan, menurut politisi P-3 Kaltim ini juga adanya penyimpangan pemanfaatan BBM tersebut dengan menjualnya ke industri.
"Ketika terjadi antrian di SPBU selalu persoalannya sama terutama antara kebutuhan dengan kuota yang tersedia itu tidak cukup, lalu yang kedua adanya oknum penyalahgunaan itu termasuk dengan memanfaatkan kesempatan dengan penimbunan dan pengunaan untuk industri ini dari dulu ini persoalannya," ungkap Rusman Yaquk.
Antrian panjang kendaraan baik roda dua maupun empat pada SPBU di beberapa kota di Kaltim untuk mendapatkan BBM khususnya jenis Premium dan Solar yang terjadi sejak sepekan lalu hingga saat ini masih terjadi.
Akibatnya masyarakatpun mengeluhkan dengan sulitnya mendapatkan BBM tersebut karena dapat menghambat kelancaran aktifitas kesehariannya.( fangky )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !