Dalam Pelaksanaan proyek yang di lakukan oleh beberapa rekanan baru-baru ini sangat memprihatinkan karena tidak lama dari pelaksanaan terebut pembangunannya sudah ambruk walaupun hanya beberapa buah saja, itupun merupakan tanda bahwa pelaksanaanya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.
Contoh saja pembangunan pelengsengan yang ada di daerah Paraaman Situbondo yang terletak di sebelah selatan Jembatan yang dikenal dengan sebutan gladak macan, hal itu terjadi di bagian atas yang tidak terkena aliran arus air sungai perkotaan. Kalau kita biarkan pembangunan yang sepeti ini jadi apa nantinya kata seorang tokoh masyarakat yang enggan namanya di sebutkan di media ini.
" Pada hal dana yang di turunkan oleh Pemerintah kan besar mas, Koq kwalitas bangunannya seperti ini. kan namanya pembangunan seumur jagung " tambahnya
" apakah pembangunan yang seperti itu mau di biarkan saja, jadi apa kota Situbondo nantinya" kilasnya seraya menolak untuk di abadikan gambarnya oleh wartawan edukasi news
Menurut pengamatan dari Direktur LSM JCW ,Yunus Pramudya SH mengatakan bahwa semua apa yang di lakukan oleh rekanan para pemilik CV baik secara fisik maupun non fisik banyak tidak beresnya sebab selama ini mereka selalu menghitung hasilnya terlebih dahulu artinya mengutamakan kwantitas dari pada kwalitas sehingga apa yang di lakukan pasti amburadul,paparnya.(As'ari/hari)