Mengaharapkan hasil untung dari panen tebang tebunya para petani marah dan akan membakar tebun yang di tanam di ladangnya , hal akibat dari terlambatnya pelaksanaan tebang oleh PG Wringin Anom Kabupaten Situbondo kemaren ( 14/9)
Ketika wartawan mendatangi para petani tebu di Dusun Belige'en Desa Pellean Kecamatan Panarukan itu mengatakan dengan kesal, " Kami ini merasa di rugikan sebab sudah lewat jadwal tebangnya.'' kata seorang Petani yang enggan namanya di sebutkan di media ini.
" lagian PG ini melakukan tebang tumpang pilih siapa yang bayar tambahnya maka lahannya akan di kerjakan terlebih dahulu dan terus bagaimana yang sudah waktunya tebang apa mau di biarkan sampai tebu kami rusak semua." tambahnya
Ketika akan melakukan pembakaran lahan tebunya ada seorang tokoh masyarakat melerai seraya memberikan penerangan sehingga pada akhirnya mereka sadar dan mengurungkan niatnya, namun untuk mengobati kejengkelannya terhadap PG maka para petani langsung mengadu kepada LSM JCW ( Jawa Coruption World )Yunus Pramudya SH di kantornya. Dan mereka menceritakan apa yang di alami saat ini. Yunus cs langsung melakukan turun ke lokasi Tani tebu tersebut.
" Saya akan menindak lanjuti tegas terkait dengan kejadian ini , sebab dengan dalil apapun PG Wringin Anom harus juga bertanggung jawab dengan apa yang di alami oleh masyarakat, karena tanpa adanya mereka yang bertani tebu tidak akan mungkin PG dapat memproduksi gula yang saat ini harganya memang melonjak tinggi." tutur Yunus Pramudya SH kepada wartawan Edukasi dan TV One juga media-media yang lain juga ikut hadir di lokasi PG Wringin Anom Panarukan Situbondo.
Ketika ADM PG Wringin Anom dengan jajarannya di datangi ke kantornya untuk di ambil keterangannya terkait dengan keterlambatan penebangan tebu petani yang di harapkan itu tidak ada di tempat. ( Team )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !