Desa Bayeman Mencekam, Puluhan Warga Ancam Kades Lengser Banyak Para Janda Jadi Korban Pelecehan Seksual

Suasana desa Bayeman, Kecamatan Arjasa sejak pagi tepat pukul 09.00 WIB, Selasa (9/4) masih tampak terasa hangat. Hangat karena masih terbalut  dengan kemelut prahara sang Kepala Desa yang membuat ulah tidak senonoh terhadap para kaum Hawa di desa yang dipimpinnya.

Adalah Yahya Wahyudi (39), sang Kades Bayeman yang sudah seminggu hingga kini tidak berani menampakkan batang hidungnya di hadapan para warganya, karena perbuatan asusila yang dilakukannya.Perbuatan asusila tersebut adalah meniduri istri dari kerabat/perangkat desanya sendiri, yang pada akhirnya menimbulkan tragedi penggrebekan di Dusun Jindul Arjasa.

Dan kini, tidak kurang dari 50 warga dengan mengendarai dua unit minibu ditambah dengan dua unit pick-up datang ke Kantor DPRD Situbondo yang tujuannya memuntahkan aspirasi mereka kepada para anggota dewan agar sang Kades Yahya Wahyudi segera dilengserkan dari jabatan Kepala Desa Bayeman akibat perbuatan bejatnya bersama wanita berinisial VN (29) melakukan hubungan suami istri.

Dan sesampai di Kantor DPRD Situbondo, sejumlah perwakilan yang dikomandani oleh mantan Kepala Desa Bayeman, Sunjoto masuk menemui Ketua DPRD dan anggota Komisi A, Syaiful Bari.

Ketua DPRD, Zeynia pun menyetujui tuntutan warga agar sang kades diberhentikan sebagai Kepala Desa Bayeman.

"Ya, saya menyetujui aspurasi saudara-saudara, tapi saya berharap agar warga jangan bertindak anarkhis seperti bakar-bakaran dan merusak fasilitas umum, dan aspirasi ini akan saya proses," ujar Ketua DPRD Situbondo.

Seusai menemui para anggota dewan, warga keluar dari ruangan Gedung DPRD dan ketika dimintai komentarnya tentang Kepala Desa Bayeman, mengatakan,

"Tidak bisa tidak!!! Yudi (panggilan Kades Bayeman-red) harus dipecat dan tidak boleh lagi menjadi Kepala Desa Bayeman, karena kami tidak mau dipimpin Kepala Desa yang bejat moralnya. Dan dia tidak hanya sekali ini saja, tidak dengan VN saja. Bahlan semua janda cakep dan seksi yang ada di desa Bayeman juga pernah dicabuli. Yudi itu perbuatannya seperti hewan, tidak ada bedanya dengan anjing yang kencing di sembarang tempat, ya Yudi itu," ujar warga Bayeman yang tak mau disebut namanya, Selasa (9/4) di pelataran parkir DPRD Situbondo. (ans)