ilustrasi gambar surga |
Gambaran Surga Dan Kenikmatannya
Surga adalah negeri kemuliaan yang abadi, negeri yang penuh dengan
kenikmatan yang sempurna, yang tak ada cela sama sekali. Berbagai
kenikmatan telah Allah l persiapkan di sana. Dalam hadits qudsi, Allah l
berfirman:
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang
tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak
pernah terbetik di hati manusia.” Kemudian Rasulullah n berkata, “Kalau
mau,
silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR.
al-Bukhari no. 3244)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan
kesenangan duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan
akhirat sangatlah rendah. Rasulullah n bersabda, “Tempat cemeti salah
seorang kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.
al-Bukhari no. 3250)
Oleh karena itu, masuk surga dan selamat dari neraka adalah kesuksesan yang agung, kemenangan yang besar. Allah l berfirman:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (Ali Imran: 185)
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan,
(akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal
mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga
‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan
yang besar.” (at-Taubah: 72)
Setiap muslim pastilah merindukan surga. Merindukan berbagai kenikmatan yang telah dipersiapkan oleh Allah l di sana.
Untuk semakin menambah keimanan kita tentang surga dan menambah
kerinduan kita kepadanya sehingga semakin bersemangat beribadah kepada
Allah l, maka kami akan paparkan sekelumit pemandangan surga dan
berbagai kenikmatan yang telah disebutkan Allah l dan Rasul-Nya.
Sifat-Sifat Surga
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah banyak disebutkan sifat surga. Dalam kesempatan ini, akan kami sebutkan beberapa di antaranya.
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah banyak disebutkan sifat surga. Dalam kesempatan ini, akan kami sebutkan beberapa di antaranya.
Luas Surga
Allah l telah menjelaskan tentang luas surga dalam firman-Nya:
Allah l telah menjelaskan tentang luas surga dalam firman-Nya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Rabbmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa.” (Ali Imran: 133)
Surga Bertingkat-Tingkat
Telah ada dalam nash yang sahih bahwa surga ada seratus tingkat, jarak antartingkat sejauh langit dan bumi. Dari Abu Hurairah z, dari Rasulullah n yang bersabda:
Telah ada dalam nash yang sahih bahwa surga ada seratus tingkat, jarak antartingkat sejauh langit dan bumi. Dari Abu Hurairah z, dari Rasulullah n yang bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللهُ
لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ
السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Sesungguhnya di surga ada seratus tingkat yang dipersiapkan bagi
para mujahidin di jalan-Nya. Jarak antatingkat seperti jarak bumi dan
langit.” (HR. al-Bukhari no. 2790)
Pintu-Pintu Surga
Pintu surga ada delapan, salah satunya bernama Rayyan. Dari Sahl bin Sa’d z, dari Nabi n yang bersabda:
Pintu surga ada delapan, salah satunya bernama Rayyan. Dari Sahl bin Sa’d z, dari Nabi n yang bersabda:
فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ
“Di surga ada delapan pintu. Ada pintu yang dinamai Rayyan, tidak ada
yang masuk melalui pintu tersebut melainkan orang-orang yang puasa.”
(HR. Buhari: 3257)
Akan ada orang yang dipanggil untuk masuk dari semua pintu, di antara
mereka adalah Abu Bakr z. (lihat Shahih al-Bukhari no. 1879 dan Shahih
Muslim no. 2418)
Penjaga Surga
Allah l berfirman:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa ke dalam
surga berkelompok-kelompok (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke
surga itu sedangkan pintu-pintunya telah terbuka, berkatalah
penjaga-penjaganya kepada mereka, “Keselamatan (dilimpahkan) untuk
kalian. Berbahagialah kalian! Masukilah surga ini, kalian kekal di
dalamnya.” (az-Zumar: 73)
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ
الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ
لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga
pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga
berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh
membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa surga ada penjaganya dari kalangan malaikat.
Yang Pertama Masuk Surga
Orang yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad n dan umat pertama yang masuk surga adalah umat beliau. Dari Anas bin Malik z, ia berkata bahwasanya Rasulullah n bersabda:
Orang yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad n dan umat pertama yang masuk surga adalah umat beliau. Dari Anas bin Malik z, ia berkata bahwasanya Rasulullah n bersabda:
آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ
الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ
لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga
pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga
berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh
membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Dalil yang menyatakan bahwa umat Muhammad n yang paling dahulu masuk surga adalah hadits:
نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
“Kita adalah yang terakhir (masanya di dunia), tetapi yang pertama di
hari kiamat. Kitalah yang akan masuk surga lebih dahulu.” (HR. Muslim)
Bangunan di Surga
Dari Ibnu Umar c:
Dari Ibnu Umar c:
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n عَنِ الْجَنَّة: كَيْفَ هِيَ؟ قَالَ: مَنْ
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَحْيَى لاَ يَمُوتُ، وَيَنْعَمُ لاَ يَبْأَسُ، وَلاَ
تَبْلَى ثِيَابُهُ، وَلاَ يُبْلَى شَبَابُهُ. قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ،
كَيْفَ بِنَاؤُهَا؟ قَالَ: لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ، وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ،
مِلاَطُهَا مِسْكٌ، وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ،
وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ.
Rasulullah n ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau
menjawab, “Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati,
terus akan mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk
bajunya, dan tak akan hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai
Rasulullah, bagaimana bangunannya?” Beliau menjawab, “Ada yang batanya
dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik,
kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani
dalam tahqiq Misykatul Mashabih)
Kemah-Kemah di Surga
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“(Bidadari-bidadari) yang pandangan mereka hanya kepada suami dipingit dalam kemah-kemah.” (ar-Rahman: 72)
Dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais, dari ayahnya z, Rasulullah n bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ خَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ مُجَوَّفَةٍ، عَرْضُهَا سِتُّونَ مِيلاً
“Di surga ada kemah dari mutiara yang dilubangi, lebarnya enam puluh mil.” (HR. al-Bukhari no. 4879)
Pasar di Surga
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ
رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ
حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدِ ازْدَادُوا
حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ: وَاللهِ، لَقَدِ
ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً. فَيَقُولُونَ: وَأَنْتُمْ
وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً
“Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap
Jumat. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka
hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri
mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka
berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka
pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’.” (HR.
Muslim no. 7324)
Sifat-Sifat Wanita Surga
Allah l dan Rasul-Nya telah menyebutkan sifat-sifat wanita surga, di antara sifat wanita surga:
• Akhlak dan Tubuh Mereka Telah Disucikan
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Bagi mereka istri-istri yang telah disucikan.” (al-Baqarah: 25)
Asy-Syaikh Abdurahman as-Sa’di berkata, “Mereka disucikan akhlak dan tubuhnya. Lisan dan pandangan mereka telah disucikan.”
• Tidak Pernah Disentuh Pria Lain dan Tidak Memandang Pria Lain
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan
pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh
jin.” (ar-Rahman: 56)
• Usia Mereka Sebaya
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu)
kebun-kebun dan buah anggur, wanita-wanita yang sebaya.” (an-Naba:
31—33)
• Mereka Dijadikan oleh Allah l sebagai Gadis
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi
sebaya umurnya.” (al-Waqiah: 35—37)
Tentang ayat ini, ada dua penafsiran:
1. Maksudnya adalah bidadari.
2. Yang dimaksud adalah wanita dari kalangan bani Adam, yakni Allah l kembalikan mereka menjadi gadis.
1. Maksudnya adalah bidadari.
2. Yang dimaksud adalah wanita dari kalangan bani Adam, yakni Allah l kembalikan mereka menjadi gadis.
Dalam satu riwayat disebutkan, “Pernah seorang wanita tua minta agar
Rasulullah n mendoakannya masuk surga. Rasulullah n berkata, ‘Wahai Ummu
Fulan, surga tidak dimasuki wanita tua.’ Wanita itu pun kembali dan
menangis. Rasulullah n lalu berkata, ‘Kabarkan kepadanya, dia tak akan
masuk surga dalam keadaan tua renta, karena Allah berfirman:
‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.’ (al-Waqiah: 35—37).” (Dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Mukhtashar asy-Syama’il)
‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.’ (al-Waqiah: 35—37).” (Dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Mukhtashar asy-Syama’il)
Sifat-sifat di atas hanya sebagian kecil dari sifat wanita surga yang telah disebutkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
Makanan Ahli Surga
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Dan buah-buahan yang mereka pilih dan daging burung yang mereka inginkan.” (al-Waqi’ah: 20—21)
Buah-Buahan di Surga Banyak dan Tidak Terputus
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak
terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.”
(al-Waqi’ah: 32—34)
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah
dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari
yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)
Dari Tsauban, Rasulullah n berkata,
Dari Tsauban, Rasulullah n berkata,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا نَزَعَ ثَمَرَةً مِنَ الْجَنَّةِ عَادَتْ مَكَانَهَا أُخْرَى
“Seorang penghuni surga jika memetik buah di surga, buah yang lain
akan menempati tempatnya.” (HR. ath-Thabarani, dinyatakan sahih dalam
Jami’ ash-Shagir no. 1617 dan ash-Shahihah no. 1598)
Minuman Ahli Surga
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (al-Insan: 5—6)
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (al-Insan: 5—6)
Allah l berfirman:
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang
campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga
yang dinamakan salsabil.” (al-Insan: 17—18)
Abu Umamah z mengatakan, “Seorang penghuni surga ingin meminum minuman. Datanglah ceret ke tangannya kemudian ia pun minum dan ceret tersebut kembali ke tempatnya.” (Dinyatakan mauquf oleh asy-Syaikh al-Albani)
Abu Umamah z mengatakan, “Seorang penghuni surga ingin meminum minuman. Datanglah ceret ke tangannya kemudian ia pun minum dan ceret tersebut kembali ke tempatnya.” (Dinyatakan mauquf oleh asy-Syaikh al-Albani)
Sungai di Surga
Allah l berfirman:
Allah l berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air
yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka
memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb
mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman
dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (Muhammad: 15)
Kenikmatan Tertinggi: Melihat Allah l
Kenikmatan penduduk surga yang paling agung adalah melihat wajah Allah l. Allah l berfirman:
“Wajah-wajah mereka itu berseri-seri karena melihat Rabbnya.” (al-Qiyamah: 22—23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya.” (Yunus: 26)
Kenikmatan penduduk surga yang paling agung adalah melihat wajah Allah l. Allah l berfirman:
“Wajah-wajah mereka itu berseri-seri karena melihat Rabbnya.” (al-Qiyamah: 22—23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya.” (Yunus: 26)
Para ahli tafsir berkata, “Al-husna adalah surga. Tambahannya adalah melihat wajah Allah l.”
Dari Shuhaib, Nabi n berkata,
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ -قَالَ- يَقُولُ اللهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ:
أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا، أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا
مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا
أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ
تَلاَ هَذِهِ الآيَةَ: { ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ}
“Ketika penduduk surga masuk ke dalamnya, Allah l berfirman, ‘Kalian
ingin Aku menambah (nikmat) untuk kalian?’ Penduduk surga pun berkata,
‘Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami
dari neraka?’ Rasulullah berkata, “Allah l membuka hijab (sehingga
mereka melihat Allah). Tidaklah mereka diberi nikmat yang lebih mereka
senangi selain melihat Rabb mereka.” Kemudian Rasulullah n membaca:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya (Yunus: 26).” (HR. Muslim)
Demikianlah sebagian keindahan dan kenikmatan surga yang Allah l persiapkan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penduduk surga-Mu!
Demikianlah sebagian keindahan dan kenikmatan surga yang Allah l persiapkan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penduduk surga-Mu!
Bersegeralah ke Surga Allah l
Sahabat adalah generasi terbaik umat ini dan paling paham masalah agama, maka mereka adalah orang-orang yang paling semangat mendapatkan surga-Nya. Kita dapatkan banyak riwayat yang menunjukkan semangat para sahabat Rasulullah g untuk mendapatkan surga walau dengan mengorbankan jiwa raga dan harta mereka. Di antara kisah tersebut adalah sebagai berikut.
Sahabat adalah generasi terbaik umat ini dan paling paham masalah agama, maka mereka adalah orang-orang yang paling semangat mendapatkan surga-Nya. Kita dapatkan banyak riwayat yang menunjukkan semangat para sahabat Rasulullah g untuk mendapatkan surga walau dengan mengorbankan jiwa raga dan harta mereka. Di antara kisah tersebut adalah sebagai berikut.
• Kisah Anas bin Nadhr z
Ketika di Perang Uhud, beliau melihat sebagian orang mundur. Namun, beliau tetap maju sembari berkata kepada Sa’d bin Mu’adz z, “Wahai Sa’d, demi Rabb Nadhr, aku telah mencium wangi surga di dekat Uhud.”
Anas z berkata, “Kami temukan di tubuhnya ada delapan puluh lebih
tusukan pedang, tombak, atau panah. Kami dapati beliau telah meninggal
dan dicacah oleh orang musyrikin. Tidak ada yang mengenalinya selain
saudarinya.” (Muttafaq alaih)
• Umair bin al-Humam z
Di Perang Badar, ketika Rasulullah n berkata, “Berdirilah kalian untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi!”
Umair bin al-Humam al-Anshari z berkata, “Wahai Rasulullah, surga yang luasnya seluas langit dan bumi?”
Rasulullah n menjawab, “Ya.”
Umair berkata, “Bakh. Bakh.”
Rasulullah n berkata, “Apa yang menyebabkan kamu berkata demikian?”
Umair z berkata, “Tidak ada, demi Allah. Hanya saja aku ingin menjadi penghuninya.” Rasulullah n berkata, “Engkau termasuk penghuninya.”
Umair lalu mengeluarkan beberapa kurma dari wadahnya kemudian memakan
sebagiannya dan berkata, “Kalau aku harus menghabiskan kurma-kurmaku
ini, berarti hidup masih lama.” Beliau pun melemparnya dan memerangi
musuh hingga meninggal. (HR. Muslim)
• Abu Dahdah z
Rasulullah n pernah berkata, “Betapa banyak kurma yang bergelantungan di pohonnya untuk Abu Dahdah di surga.” (Dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Shahih Jami’ush Shagir no. 4574)
Apa sebab beliau mendapat keutamaan ini? Dalam riwayat lain dijelaskan sebabnya. Ketika turun ayat:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak?” (al-Baqarah: 245)
Abu Dahdah z berkata, “Wahai Rasulullah, Allah ingin meminjam dari
kita?” Rasulullah n menjawab, “Benar, wahai Abu Dahdah.” Abu Dahdah
berkata, “Perlihatkanlah tanganmu kepadaku, ya Rasulullah, aku telah
meminjamkan kebun kurmaku kepada Rabbku.” Ibnu Mas’ud berkata, “Kebun
kurmanya berisi enam ratus pohon kurma.” (Dinyatakan sahih oleh
asy-Syaikh al-Albani dalam takhrij Musykilatul Faqr)
• Wanita yang Sering Tidak Sadarkan Diri
Seorang wanita datang kepada Rasulullah n dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku sering tidak sadarkan diri (epilepsi) dan (ketika itu) tersingkap hijabku. Doakanlah aku agar disembuhkan oleh Allah.”
Seorang wanita datang kepada Rasulullah n dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku sering tidak sadarkan diri (epilepsi) dan (ketika itu) tersingkap hijabku. Doakanlah aku agar disembuhkan oleh Allah.”
Rasulullah n berkata, “Jika engkau mau bersabar, engkau akan
mendapatkan surga. Namun, kalau memang engkau mau didoakan, aku akan
mendoakanmu.”
Wanita tadi berkata, “Kalau begitu aku akan sabar.” (Muttafaq ‘alaih)
Wanita tadi berkata, “Kalau begitu aku akan sabar.” (Muttafaq ‘alaih)
Marilah kita bersegera mengamalkan amalan yang mengantarkan ke surga
Allah l, dengan meningkatkan tauhid, iman, dan ketakwaan kita kepada
Allah l serta melakukan berbagai amalan yang telah dijanjikan dengan
surga-Nya.
Macam Macam Siksa Neraka
"Maka orang-orang kafir itu, pakaian
mereka dibuatkan dari api neraka, lalu disiramkan ke atas kepalanya
rebusan air mendidih. Hancur luluhlah isi perut dan kulit-kulit mereka"
QS Al-Hajj: 19-20.
Ketika peristiwa Isra' Mi'raj, Rasulullah saw diperlihatkan kepada pemandangan penduduk neraka. Diantaranya, ada orang yang lidahnya setiap saat semakin panjang, hingga berlilit-lilit dan diinjak-injak orang di jalan.
Lantaran merasa kesakitan, orang itu lalu menggunting lidahnya. Akan tetapi lidahnya kembali menjadi panjang, lalu diguntingnya kembali. Begitulah keadaannya seterusnya.
Ada lagi seseorang yang membawa bara neraka di sebuah piring. Lalu bara itu dimakannya, langsung tembus dari mulut hingga ke anusnya. Orang itu melolong sangat kesakitan, namun bara itu kembali dimakannya, dan tembus lagi sampai ke anusnya, dia melolong kembali. Begitulah seterusnya.
Ada pula orang yang perutnya sebesar kamar, setiap akan berdiri, orang itu langsung terbanting jatuh. Dicobanya lagi berdiri, namun ia jatuh lagi. Begitulah seterusnya.
Ada juga pemandangan perempuan lacur, orang yang saling pukul kepala dengan martil dan sebagainya.
Rassulullah saw bertanya kepadaa Malaikat Jibril yang menemani beliau saw: "Apa dosa-dosa orang itu wahai Jibril," tanya Rasulullah saw.
Malaikat Jibrilpun menjelaskan, bahwa orang yang memotong-motong lidahnya itu, adalah diakibatkan dosanya yang sering bergunjing, membicarakan keburukan saudaranya.
Adapun orang yang memakan bara api neraka itu disebabkan, karena waktu di dunia ia suka memakan harta anak yatim dengan cara tidak benar. Sedangkan orang yang perutnya sebesar kamar itu disebabkan dosanya yang suka memakan riba, bunga uang.
Lalu malaikat Jibril bercerita tentang api neraka. Bahwa Allah swt, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala.
Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun, lantaran suhu panasnya, api itu berubah warna menjadi putih. Lalu Allah swt memanaskannya selama 1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah menjadi hitam pekat dan gelap.
"Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah," ujar Jibril.
Kemudian malaikat Jibril pun menangis. "Mengapa engkau menangis Ya Jibril," tanya Rasulullah saw. "Aku takut kepada jiwaku," ucap Jibril.
"Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada Allah swt," kata Nabi saw.
"Benar, akan tetapi takdir Allah bisa berlaku atas siapa saja. Bukankankah Iblis itu asalnya adalah penduduk Surga, lalu berlaku takdir Allah swt atasnya. Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka," urai Jibril.
Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari api neraka dan segala apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik niyat, perkataan, perbuatan maupun tekad-tekad kami. Amien.
Ada seroja yang tengah merona
Simbol kota-raja semakin merekah
Apa bahagia yang paling sempurna
Berkumpul keluarga di syurga Allah
Ketika peristiwa Isra' Mi'raj, Rasulullah saw diperlihatkan kepada pemandangan penduduk neraka. Diantaranya, ada orang yang lidahnya setiap saat semakin panjang, hingga berlilit-lilit dan diinjak-injak orang di jalan.
Lantaran merasa kesakitan, orang itu lalu menggunting lidahnya. Akan tetapi lidahnya kembali menjadi panjang, lalu diguntingnya kembali. Begitulah keadaannya seterusnya.
Ada lagi seseorang yang membawa bara neraka di sebuah piring. Lalu bara itu dimakannya, langsung tembus dari mulut hingga ke anusnya. Orang itu melolong sangat kesakitan, namun bara itu kembali dimakannya, dan tembus lagi sampai ke anusnya, dia melolong kembali. Begitulah seterusnya.
Ada pula orang yang perutnya sebesar kamar, setiap akan berdiri, orang itu langsung terbanting jatuh. Dicobanya lagi berdiri, namun ia jatuh lagi. Begitulah seterusnya.
Ada juga pemandangan perempuan lacur, orang yang saling pukul kepala dengan martil dan sebagainya.
Rassulullah saw bertanya kepadaa Malaikat Jibril yang menemani beliau saw: "Apa dosa-dosa orang itu wahai Jibril," tanya Rasulullah saw.
Malaikat Jibrilpun menjelaskan, bahwa orang yang memotong-motong lidahnya itu, adalah diakibatkan dosanya yang sering bergunjing, membicarakan keburukan saudaranya.
Adapun orang yang memakan bara api neraka itu disebabkan, karena waktu di dunia ia suka memakan harta anak yatim dengan cara tidak benar. Sedangkan orang yang perutnya sebesar kamar itu disebabkan dosanya yang suka memakan riba, bunga uang.
Lalu malaikat Jibril bercerita tentang api neraka. Bahwa Allah swt, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala.
Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun, lantaran suhu panasnya, api itu berubah warna menjadi putih. Lalu Allah swt memanaskannya selama 1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah menjadi hitam pekat dan gelap.
"Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah," ujar Jibril.
Kemudian malaikat Jibril pun menangis. "Mengapa engkau menangis Ya Jibril," tanya Rasulullah saw. "Aku takut kepada jiwaku," ucap Jibril.
"Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada Allah swt," kata Nabi saw.
"Benar, akan tetapi takdir Allah bisa berlaku atas siapa saja. Bukankankah Iblis itu asalnya adalah penduduk Surga, lalu berlaku takdir Allah swt atasnya. Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka," urai Jibril.
Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari api neraka dan segala apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik niyat, perkataan, perbuatan maupun tekad-tekad kami. Amien.
Ada seroja yang tengah merona
Simbol kota-raja semakin merekah
Apa bahagia yang paling sempurna
Berkumpul keluarga di syurga Allah
sumber :shirotholmustaqim lampuislam
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !