Medan, Edukasi news
Sebenarnya ini tayangan kengerian dan kebiadaban yang disaksikan oleh
semua orang tanpa terkecuali, bila melihat tayangan detik-detik rekaman video aksi
brutal yang menewaskan dua orang dari kelompok massa organisasi
kepemudaan (OKP) yang bentrok di Kota Medan, Sabtu (30/1/2016) kemarin.
Dalam peristiwa itu Roy Silaban (40) dan Monang Hutabarat (49) tewas.
Nama terakhir merupakan Ketua Ranting Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kampung
Durian.
Monang sendiri tewas dengan cara yang cukup menyedihkan.
Dia mengembuskan napas terakhirnya usai dihabisi pakai balok kayu oleh pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Di beberapa titik jalan bahkan dibuat mencekam akibat dari dua kubu
organisasi yang masing-masing sudah menyimpan dendam permusuhan yakni
Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Pancasila (PP).
sekelompok massa sedang mengejar beberapa orang yang mengendarai kendaran bermotor di Jalan Pandu Medan.
Saat itu juga mereka langsung kucar-kacir tidak sempat menyelamatkan kendaraannya.
Sepeda motor yang tergeletak di tengah jalan langsung hendak dibakar, "ayo bakar-bakar aja," teriak suara di dalam rekaman itu.
Memasuki Jalan Asia dan Jalan Pandu tepatnya dekat rel kereta api,
seorang yang tidak sempat melarikan diri langsung menjadi bulan-bulanan
dihajar massa yang beringas.
Dia tergeletak dan tak mampu lagi berdiri.
Tak ada satu pun warga sekitar yang berani menghentikan aksi brutal yang menjurus keras itu.
Belakangan pria itu diketahui merupakan Monang. Seorang yang memakai pakaian loreng-loreng warna orange mengambil kesempatan itu.
Balok kayu yang tergeletak di jalan langsung disambarnya dan diayunkan ke wajah Monang.
Pengeroyokan baru berhenti setelah seorang ibu memberanikan diri meneriaki agar berhenti.
"Jangan, jangan. Tolong," teriak suara seorang perempuan.
Namun sayangnya nyawa Monang tidak tertolong lagi.Tindakan ini lah yang membuatnya langsung meregang nyawa.
Dia menjadi korban bentrokan antara kedua kubu OKP di Medan. sementara itu korban lainnya yang diketahui bernama Roy Silaban (40) warga Tuntungan.
Jenazahnya dibawa keluarga dari RS Mitra Sejati sekitar pukul 20.15 WIB. Almarhum Monang Hutabarat, korban jiwa bentrok antar ormas yang terjadi
sehari lalu, meninggalkan lima orang anak dan satu isteri.
"Ada lima anak almarhum, tiga perempuan dan dua laki-laki," ujar seorang
keponakan almarhum yang menolak dituliskan namanya, Minggu (31/1/2016).
Dari keterangan yang diberikan keponakan almarhum tersebut, diketahui
bahwa almarhum Monang memiliki anak perempuan sulung berusia 22 tahun
dari isteri pertama.
Sedangkan anak yang paling kecil masih berusia sekitar tiga tahun.
"Yang paling besar anaknya perempuan, sekitar 22 sampai 23 tahun, itu
dari isteri yang pertama. Sedangkan yang paling kecil masih berusia
sekitar 3 tahun," ujar lelaki tersebut saat dijumpai di rumah duka Jalan
Gaharu Lorong 1.
Sementara itu, selaku isteri almarhum, Ros, belum dapat dimintai keterangannya. Ros masih dalam keadaan berkabung ditemani oleh keluarga dan kerabat. Diberitahukan sebelumnya, bentrokan antar ormas terjadi pada Sabtu (30/1/2016) kemarin. Akibat bentrokan tersebut, beberapa orang dilaporkan terluka dan meninggal dunia.
Sumber : Tribun Medan
Home »
BERITA NASIONAL
» Saat Monang Dihabisi Meski Sudah Terkapar Korban Bentrok Dua Kubu Ormas
Saat Monang Dihabisi Meski Sudah Terkapar Korban Bentrok Dua Kubu Ormas
Written By Unknown on Minggu, 07 Februari 2016 | Minggu, Februari 07, 2016
Label:
BERITA NASIONAL
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !