Dalam
setahun terakhir ini, di Kabupaten Situbondo marak pengaduan dari
masyarakat seputar pelayanan yang diberikan pemerintah, terutama di
bidang pendidikan dan kesehatan. Dan untuk menekan atau meminimalisir
angka pengaduan yang begitu banyak tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten
Situbondo dalam hal ini Bappeda Situbondo menggandeng AIPD menggelar
sebuah acara yang bertajuk "Loka Karya Pengelolaan Pubilik Compalint
Survey, (Survey Pengaduan Berbasis Masyarakat)" di sebuah tempat wisata
di pasir Putih, selama dua hari sejak Jumat, (20/6) hingga Sabtu,
(21/6).
Dalam acara yang banyak dihadiri oleh NGO/LSM,
tokoh masyarakt, dan pekerja medis dari Puskesmas Arjasa, Panarukan dan
Banyuglugur tersebut, telah dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda
Situbondo, Drs. Hariyadi, MSC.
Menurut Kepala Bappeda
Situbondo mengatakan bahwa, selama ini standard pelayanan minimal (SPM)
yang dilakukan oleh pihak pemerintah di bidang kesehatan terutama
seputar keluhan tentang tingginya angka kelahiran ibu yang meninggal di
Situbondo masih marak.
"Bayangkan saja, semenjak tahun
2008, angka kematian ibu melahirkan sudaj tinggi, terus turun pada tahun
2009 dan 2010, dan naik lagi angkanya pada tahun 2011 hingga 2013
sampai sekarang, untuk itulah kami selaku pemerintah menggandeng AIPD
ini guna menekan atau meminimalisir angka pengaduan masyarakat Situbondo
terutama dibidang kesehatan dan pendidikan," ujar Kepala Bappeda
Situbondo dalam sambutannya, Jumat, (20/6).
Sementara itu,
dari acara yang digelar tersebut, pemerintah Kabupaten atau Bappeda
Situbondo dan AIPD telah membentuk tim survey yang dibagi terdiri dari 3
kelompok sebanyak 18 orang.
Menurut representator acara
Loka Karya tersebut, Hamim mengatakan, "Kami sudah membentuk sebuah tim
yang terbagi tiga yang diberi tugas mulai dari Kecamatan banyuglugur
hingga Kecamatan Panarukan dan Arjasa. Dan mereka, surveyor tersebut
akan kami tugasi guna menemui sebanyak 3000 responden," ujarnya, Jumat,
(20/6).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !