WARGA BENTAPEN GELAR DO'A PERINGATI HUT RI KE-68 - ...
Headlines News :

Edukasi online

Edukasi online
Logo Edukasi news

GIAT KARYA

GIAT KARYA
Pembangunan Gedung Redaksi edukasi news

GIAT KARYA

GIAT KARYA
PEMBANGUNAN GEDUNG REDAKSI EDUKASI NEWS

dasdasd

Home » » WARGA BENTAPEN GELAR DO'A PERINGATI HUT RI KE-68

WARGA BENTAPEN GELAR DO'A PERINGATI HUT RI KE-68

Written By Unknown on Selasa, 03 September 2013 | Selasa, September 03, 2013

SITUBONDO, edukasi news
Bulan Agustus adalah sebuah bulan yang sangat mengesankan kepada seluruh bangsa Indonesia karena Bulan itu adalah sebuah bulan yang mengakhiri penderitaan Rakyat Indonesia dari genggaman tangan penjajah sehingga pada saat peringatan hari kemerdekaan RI ke-68, di desa Bentapen merayakan dengan rasa khitmad sekali namun kegiatan tersebut bukan di rayakan dengan kegiatan yang hura-hura akan tetapi yang di lakukan adalah pelaksanaan kegiatan keagamaan mungkin  momen 17 Agustus pada tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan suasana Lebaran Idul Fiti 1434 H,?
Dalam peringatan HUT RI, biasanya seluruh elemen masyarakat, baik dari sekolah ataupun masyarakat umum, keliling turun jalan. Mulai dari anak TK dengan kepolosannya menggunakan pakaian polisi, guru, dokter, dan lainnya. Anak-anak SMP dengan gaya yang aneh-aneh, menunjukkan keahliannya menabuh drum band. Tidak ketinggalan pula, lomba-lomba diadakan juga, seperti lomba makan kerupuk dan lomba panjat pinang,dll namun semuanya seakan-akan hanya bayang-bayang saja .
 
Ustadz Abdus Samad, seorang guru ngaji yang memiliki keahlian dalam hal memijat yang merupakan warga Dusun Bentapen Desa Sumber Tengah Kecamatan Bungatan, dalam memperingati HUT RI ke-68, mengundang warga setempat juga warga tetangga mengadakan kegiatan dalam menyambut Hari Kemerdekaan sekaligus memperingati khaul para pejuang, guru. kyai dan keluarga yang telah mendahului, Ustadz Abdus Samad beserta keluarga menggelar do'a bersama yang istilah dari desa tersebut di namakan Arebbhe yang isinya di antaranya  pembacaan Al-Quran dan tahlil yang dipimpin oleh Guru Abdurrazak (Pak Sukriya) dan ditutup dengan doa serta di lanjutkan  acara makan bersama.

Ini sebagai sarana silaturahim, bentuk rasa khidmat dalam bentuk doa dan terima kasih atas ilmu dan perjuangan para pejuang, kyai, guru dan keluarga, ungkap ustadz Abdus Samad memaparkan kepada edukasi news ketika di temui setelah acara selesai.
Sedangkan menurut tokoh masyarakat setempat, Ustadz Sakur alias pak Suliha menyampaikan bahwa Rebbhe itu kepanjangan dari e-arep oreng bebeh (diharap orang bawah). Acara ini bagian dari bentuk pengabdian dan rasa terima kasih kami kepada yang telah berjasa bagi agama, negara dan bangsa, ungkap pak Suliha di akhir pertemuannya. 
(ipung)                             
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. ... - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya