"Dalam peperangan itu sifatnya kompleks, pertempuran itu keras dan berdarah.
Oleh karena itu, latihan pertempuran harus keras tetapi namun tidak perlu
berdarah,"
Hal itu disampaikan Presiden SBY dalam sambutannya, seusai menyaksikan
operasi darat gabungan di Pusat Latihan Pertempuran Marinir, Karang
Tekok, Situbondo, Jawa Timur, (Jatim), Jumat (3/5) siang. Latihan ini merupakan
bagian dari Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013.
"Sebagian dari kita kemarin telah menyaksikan pertempuran laut dan
tembakan-tembakan dari udara, melihat operasi amfibi dan
serbuan udara, serta menyaksikan operasi darat," ujar Presiden
SBY, Jumat (3/5/2013). .
Presiden SBY mengingatkan, bahwa tugas TNI ini bukanlah hanya melaksankan pertempuran
dan melaksanakan kampanye militer, akan tetapi hakikatnya, sebagaimana
diatur dalam UUD '45, TNI juga bertugas menjaga kedaulatan negara dan
keutuhan wilayah NKRI.
"Oleh karena itu, agar kita bisa menjaga kedaulatan wilayah, kita harus
memiliki kekuatan pertahanan yang handal, baik postur pertahanan yang
kuat, sistem persenjataan modern, serta doktrin yang sesuai dengan era
perang modern pada saat ini," imbuh Presiden SBY.
Dan sebelumnya, Presiden mendengarkan paparan dari Komandan Latgab TNI
Letjen Munir tentang Operasi Darat siang ini. Letjen Munir
menyampaikan, setelah tahap pendahuluan yang dilakukan kemarin, Kamis
(2/5), pada Jumat siang, sampai pada tahap berikutnya, yaitu latihan operasi
darat gabungan.
"Dari Angkatan Darat dikerahkan peralatan tempur, yaitu 14 Tank Scorpio,
lima Tank Stormer APC, dua Tank Stormer Co, 13 Tank AMX, 21 meriam, 12
Helikopter Mi-17, 12 Helikopter Bell, dan tiga Hel Bolco," ujar Letjen
Munir.
Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak
yang terlibat dan telah bekerja keras untuk melaksanakan latihan
gabungan ini. (ans)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !