Sebuah patung kuno hasil penemuan Misyono (44), warga Banyuputih yang berprofesi sebagai seorang pencari rumput di
kawasan Hutan Baluran, Situbondo, Jawa Timur (Jatim), ternyata bukanlah benda sembarangan.
Pasalnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan di Mojokerto Jawa Timur
bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, secara khusus datang
ke Situbondo untuk meneliti dan mengkaji patung kuno itu, Rabu (10/4/2013). Hasilnya, patung kuno itu mulai hari itu ditetapkan dan tercatat sebagai benda cagar budaya.
"Arca itu memenuhi kreteria sebagai benda cagar budaya. Arca itu
kita identifikasikan sebagai arca Dewi Laksmi, bukan arca Dewi
Tara, sebagaimana yang pernah digembar-gemborkan media beberapa waktu
lalu," kata Aris Soviyani, SH, M.hum usai meneliti arca di pendopo
Kabupaten
Situbondo, Rabu (10/4)
Kendatipun begitu, Kepala BPCB Mojokerto Jawa Timur itu belumlah bisa
memastikan usia dari arca tersebut. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui secara detail tentang arca Dewi Laksmi itu. Hanya saja,
dari asesoris yang ada di bagian kepala, arca Dewi Laksmi itu adalah
bagian dari peninggalan zaman Kerajaan Majapahit Wetan
"Kalau dari adanya surya di belakang kepala, arca itu peninggalan
zaman Majapahit. Karena temuannya di hutan Baluran, tentunya lebih dekat
dengan Blambangan, maka lebih ke Majapahit timur. Karena sebenarnya
dalam sejarahnya Kerajaan Majapahit itu terbagi 2 wilayah, yakni
Mojopahit Kulon dan Mojopahit Wetan," sambung Aris Soviyani.
Temuan arca Dewi Laksmi di Situbondo itu akan menjadi langkah awal.
Ke depan bagi BPCB dalam menggandeng instansi terkait yakni Forum Penyelamat
Cagar Budaya (FPCB) Situbondo untuk menginvetarisasi seberapa banyak
potensi benca cagar budaya di Situbondo.
"Namun sekarang kita selesaikan pada arca ini dulu. Karena bagaimana
pun penemu harus mendapatkan kompensasi. Tadi setelah ditawarkan, pak
Sekkab Situbondo siap memberikan kompensasinya. Kami cukup apresiatif
karena cukup langka kabupaten yang mau memberikan kompensasi. Biasanya
BPCB atau Dinas Propinsi yang memberi," pungkas Aris Soviyani.
Ketika Sekda Situbondo dimintai komentar seputar patung
tersebut, Drs. H. Syaifullah, MM mengatakan,"Saya salut kepada orang
yang menemukan patung ini dan juga salut terhadap FPCB Situbondo, dan
insya Allah tahun 2014 nanti Bupati akan mendirikan museum," ujar Setda
Situbondo. (ANS/TIM)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !