Pekerjaan proyek yang baru selesai dibangun beberapa Bulan lalu tepatnya akhir Desember 2012-2013 kini mengalami ambruk.
Air di Dam tersebut keluar melalui bagian bawah bangunan, yang seyogyanya akan menggerus pondasi bangunan.
Hal ini terjadi akibat pondasi bangunan yang dimaksud diduga tidak sesuai, baik kedalamannya maupun kualitas komposisi semen untuk adukan cornya. Terlihat dilokasi bangunan yang sudah ambruk dan tanpa papan nama
Proyek perbaikan Dam Irigasi ini dikerjakan oleh pihak kontraktor siluman atau tidak jelas kontraktornya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa proyek ini dikucurkan dari anggaran dana APBD atau pusat masih buram .
Karyanto, seorang warga masyarakat Desa Kertosari merupakan petani yang sawahnya dialiri air dari Dam tersebut, kepada wartawan mengatakan,
“Saat penggalian dan pemasangan pondasi saya melihat sendiri dan sempat ngobrol sama tukangnya. Saat itu galian pondasi tidak terlalu dalam dan dipasangi karung plastik berisi tanah, karena cekdam Irigasi ini sangat bermanfaat buat kami, jangan dibuat asal-asalan. Kami yakin irigasi ini tidak dapat bertahan lama, dan kenyataannya kini sudah hancur. Oleh karena itu kami mohon pada pihak terkait, seperti dinas PU untuk melakukan evaluasi serta perbaikan atas ambruknya Cek DAM tersebut," ujar Karyanto, Jum'at (12.4).
Sementara itu ketika seputar hal itu akan dikonfirmasikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kepala Dinas PU belum berhasil ditemui. (ans/tim)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !