MATARAM,Ed'n
Kebakaran hebat yang terjadi di kompleks pertokoan Cakranegara, Sabtu malam lalu diduga disebabkan hubungan arus pendek listrik (korsleting) di salah satu toko. Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, api kali pertama muncul dari Toko Elektron. Kemarin, amukan si jago merah diketahui sekitar pukul 23.00 Wita, Sabtu malam. Sedikitnya empat toko di kompleks pertokoan yang ada di Jalan Pejanggik
ludes terbakar. Di antaranya Toko Elektron, Pasifik, Maspion AC, dan Depot Selaparang. Dua toko, yakni Toko Elektron dan Toko Pasifik, hampir seluruh isinya hangus terbakar. Ada juga tiga toko lainnya, yakni Toko Pelangi, Bombay Tekstil yang berada di sekitar lokasi kebakaran terkena dampaknya. Namun, toko-toko ini berhasil menyelamatkan barang-barangnya. Seorang saksi mata menuturkan, kebakaran ini terjadi hanya beberapa saat setelah para pemilik toko di kompleks pertokoan tersebut tutup. Beberapa warga yang berada di lokasi kemudian langsung menelepon petugas pemadam kebakaran. Tidak berselang lama, petugas datang ke lokasi. Dari keterangan yang dihimpun Lombok Post di lokasi, sumber api berasal dari Toko Elektron. Mula-mula asap mengepul dari ventilasi. Papan reklame toko yang besar membuat asap tak banyak diketahui warga. Setengah jam kemudian, warna merah mulai terlihat dari toko tersebut. Tak berlangsung lama, api kemudian merambat ke Toko Pasifik. Sementara itu, Penanggung Jawab Toko Sevice Maspion, Dodik yang ditanya soal kejadian mengaku mengetahui kebakaran berdasarkan informasi dari warga sekitar sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu, ia bersama istri dan anaknya yang berumur tujuh tahun hendak tidur. ‘’Jadi, saat kebakaran, saya sedang berada di dalam toko, saya pun langsung lari bersama istri dan anak saya. Tidak ada barang yang tersisa, hanya pakaian yang saya pakai ini saja,’’ katanya sembari menunjukkan kaos dan celana pendek yang dikenakan. Ia mengaku beruntung mendapatkan informasi cepat kebakaran tersebut. Jalan keluar hanya ada satu yaitu di bagian depan. Saat itu, ia tidak lagi memikirkan segala macam onderdil maupun alat-alat servis yang ada di dalam. Bahkan sejumlah barang yang diperbaiki pun ikut hangus terbakar. ‘’Kerugian di toko saya ini sekitar Rp 200 juta lebih, karena memang banyak onderdil, alat, dan barang servis,’’ ungkapnya. Malam itu, warga bersama petugas pemadam kebakaran bahu membahu memadamkan api. Namun karena sulitnya medan, pusat api tidak bisa ditemukan. ‘’Kami kesulitan karena pintu masuk ke toko ini (toko elektronik, red) tutup. Setelah api besar, baru berhasil dibuka,’’ ungkap salah satu petugas pemadam kebakaran, kepada Lombok Post.
Selain tertutupnya pintu toko, pemadam juga kesulitan memadamkan api yang sudah merembet ke lantai dua. Pasalnya, plang toko yang terbuat dari seng seakan menjadi pelindung api dari semburan air. ‘’Kami tidak bisa langsung menyemburkan air ke titik api yang menjadi pusat kebakaran,’’ tambahnya. Sadar tidak bisa memadamkan api yang terus membesar, petugas pemadam kebakaran Kota Mataram pun meminta bantuan kepada PMK Lombok Barat. Tiga mobil pemadam kebakaran pun diterjunkan oleh Pemkab Lobar. Sayangnya, tiga mobil pemadam dari Pemkab Lobar dan lima mobil dari Pemkot Mataram tetap tidak bisa menjinakkan api dengan cepat. Si jago merah terus membesar dan membakar satu per satu toko yang ada di lokasi tersebut. ‘’Dalam keadaan seperti ini dibutuhkan mobil tangga pemadam kebakaran,’’ kata Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Mataram, H Abdul Kadir.Selain terbatasnya fasilitas, pemadaman api juga terkendala sulitnya mencari sumber air. Petugas sempat meminta air ke Hotel Lombok Plaza yang berlokasi tidak jauh dari lokasi kejadian. Sayangnya, permintaan itu tidak langsung dipenuhi pihak hotel. Kadir juga meminta bantuan ke Polda NTB. Polda kemudian menurunkan dua unit mobil water canon. Dengan kekuatan penuh, api tetap belum juga bisa dijinakkan. Bahkan pada pukul 01.00 Wita Minggu dini hari, api malah tambah membesar dan membakar tokoyang kelima. Belakangan, pihak Hotel Lombok Plaza mengizinkan pemadam kebakaran mengambil air di hotel tersebut. ‘’Coba dari tadi, kan lain ceritanya,’’ kata Kadir sedikit kecewa. Bantuan air ini memang cukup berharga. Selang satu jam, api akhirnya bisa dipadamkan. Proses pemadaman api juga sempat ribut dan hampir menimbulkan amuk massa. Penyebabnya, di tengah upaya pemadaman api, salah satu pelaku curanmor beraksi. Hampir saja, remaja berbaju biru langit yang ketangkap basah mau mencuri sepeda motor di lokasi kebakaran tersebut dihajar massa. Untungnya petugas kepolisian dan TNI yang berjaga di
sekitar lokasi sigap mengamankannya.( antok )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !