Bondowoso,Ed'n
Surat
Keterangan pengganti Ijazah hilang atas nama M. Hasan Putra dari
Murhadi yang mengaku putra dari P.Sumi sangatlah merugikan banyak pihak
karena selain pejabat kabupaten dan Kepala sekolah , para calon kades
dan masyarakat Sukorejo merasa telah di tipu oleh Kepala Desanya .
menurut Kaseni mantan Kepala Sekolah SDN 1 Sukosari di rumahnya (
Cindogo Wonosari ) ketika di konfirmasi oleh team Ed'n mengatakan " apa
yang saya lakukan menurut keyakinan saya itu benar sebab saya
menerbitkan surat itu berdasarkan surat laporan kehilangan ijazah dari
Polsek Sukosari dan keterangan yang di sampaikan oleh Hasan serta di
lihat dari buku induk yang bernomor 1416 yaitu Hasan Putra dari P.Sumi
memang pernah
menjadi siswa SDN 1 Sukosari, trus apa kesalahan kami." tutur Kaseni
" Saya tidak tau harus bagaimana orang dia datang dengan membawa surat
kehilangan dari kepolisian dan memohon agar di terbitkan surat
keterangan pengganti ijazah yang hilang jadi kalau tidak saya buatkan
saya kan melanggar peraturan yang ada pak." tambahnya
Ketika
di tanya masalah buku bukti bahwa hasan pernah mengambil ijazahnya yang
di tanda tangani oleh yang bersangkutan , Kaseni tidak bisa apa-apa
melainkan dia ngotot dengan bukti buku induk saja dan tetap membenarkan
bahwa Hasan Bin Murhadi adalah Hasan Bin P.Sumi sehingga terjadi sulap
Hasan menjadi M. Hasan putra P. Sumi , pada hal setiap sekolah apa bila
siswanya sudah menyelasaikan pendidikan sampai kelas enam akan menerima
ijazah dengan menandatangani di saat pengambilan ijazah dan itupun
merupakan catatan baik di buku induk maupun ada pada buku pengeluaran
ijazah.
Menurut Istri dan Ibu Hasan Sumi yang di datangi oleh Team Ed'n di
rumahnya mengatakan bahwa Hasan bukan seorang Kepala Desa bahkan dia
adalah seorang tukang kayu mana bisa pak orang dia sekolahnya hanya
sampai kelas lima , jelas sahwiya ibunya Hasan Sumi
sedangkan
dalam keluarga P. Sumi ini mempunya putra dua orang yang pertama
Sumiyati dan yang ke dua adalah Hasan yang sekarang kerja menjadi tukang
kayu dengan adanya anak pertama itulah akhirnya Nidin ( Bapaknya Hasan )
berubah menjadi P. Sumi
Menurut
Sinti Istri dari Almarhum Murhadi Ibu Kandung M. Hasan ( Kepala Desa
Sukorejo) Mengatakan kepada team Ed'n dirumahnya " Kule buru deteng
ajeje pak , potra kule perak Hasan se deddi pak tenggi kerje gruwa
ampean kaissa' bei pon polana Hasan jarang mole ka kainento{ saya baru
datang menjajakan jualan pak, anak saya hanya hasan yang menjdi kepala
desa suko rejo itu, sampian kesana saja sebab Hasan jarang pulang ke
sini ,Red * ) lalu Ibu Sinti meninggalkan team Ed'n masuk ke dalam
rumahnya.
Menurut
keterangan dari tetangga kanan kirinya yang enggan di sebutkan namanya
di media ini menerangkan bahwa sejak kecil Hasan itu memang di panggil
Hasan Mur sebab nama Bapaknya adalah Murhadi , ketika di tanya tentang
nama M.Hasan Putra P. Sumi yang menjadi Kades Sukorejo mereka langsung
menertawakan Team Ed'n
sebab yang namanya Hasan P. Sumi itu rumahnya di sebelah timur lapangan
Sukosari, papar mereka dan hasan tersebut punya kakak perempuan yang
bernama Sumiati sehingga Bapaknya yang bernama Nidin itu di panggal Pak
Sumi, tambah masyarakat sekitar rumah Hasan Kepala Desa Sukorejo.
Bahkan
Ketika Team Ed'n menjumpai Guru ngaji waktu kecilnya Hasan beliau
menjelaskan bahwa memang ada dua anak yang bernama Hasan yang satu Hasan
putra dari Murhadi dan yang Hasan yang ke dua adalah putra dari Nidin
alias Pak Sumi sedangkan Hasan putra dari P. Sumi dulunya tinggal dan
sekolah SD di desa Sokle Sumber Wringin ikut Mbahnya, namun karena
mbahnya meninggal ahirnya Hasan P. Sumi pulang ikut Ibunya di Timur
lapangan Sukosari sedang sekolahnya di pindah ke SDN 1 Sukosari oleh
karena keadaan ekonomi keluarganya sangat minim,dan dia berhenti sampai
kelas lima , tutur mantan guru
ngajinya.
Dengan
demikian semakin jelaslah bahwa M.Hasan Kepala Desa Sukorejo Kecamatan
Sukosari ada indikasi penyalah gunaan data serta mengelabui kepala
sekolah , membodohi masyarakat dan menipu Pemerintah untuk menduduki
tahta Pemerintahan di Desanya dengan tidak memikirkan nasib orang lain.
(
Ges/Met)
waduh banyak yang salah, kurang investigasi nara sumber, lebih bermuatan kepentingan dan opini pribadi, sehingga berita bias....belajar lg dah. cari panduan bikin berita reportase yg memadai. salam...
BalasHapus